"Ummi, mati itu apa sih?"

Bismillah...

Malam itu...tradisi sebelum tidur bersama Caca (3 th) semua sudah terlampaui. Cerita, baca buku dan main bersama di tempat tidur. Tibalah saatnya mengajaknya untuk persiapan bermimpi di pulau kapuk  (baca:kasur). Maka ummi ajak dia untuk berdoa sebelum tidur, dan doapun terlantunkan bersama-sama plus artinya ,"Dengan namamu ya Alloh aku hidup dan dengan namamu ya Alloh aku mati," ucap Caca dengan mimik culunnya.

Setelah selesai membaca doa, biasanya dia langsung mengambil posisi nyamannya dan memejamkan mata. Namun tidak untuk kali ini. Tiba-tiba dia melontarkan pertanyaan yang tidak pernah ummi duga terlontar dari seorang anak berusia 3 tahun sekaligus membuat mati kata beberapa saat. Tanyanya, "Ummi, mati itu apa sih?"

Beberapa saat ummi hanya bisa terdiam dan berpikir, kata-kata apa yang tepat untuk menjawab pertanyaannya. Dengan hati-hati ummi berkata," Adik, mati itu berarti kita tidak di sini lagi, tidak hidup di dunia." Meski jujur, ragu 100% apakah dia faham dengan jawaban itu.

Belum lagi selesai memilikirkan penjelasan lain yang bisa diberikan, dia kembali melontarkan pertanyaan sekaligus pernyataan yang mengejutkan. "Bertemu sama Alloh? Nggak mau, adik nggak mau bertemu Alloh, adik nggak mau mati, adik takut," ujarnya sedikit bernada tinggi meski tidak sampai histeria.

Tak ingin berujung pada ketakutan yang berlebih, langsung ummi rengkuh dia dalam pelukan. Apa yang terpikir waktu itu adalah tidak mungkin memberikan penjelasan tentang makna kematian dan bertemu Alloh kepada anak sekecil dia, maka ummi mencoba sedikit menggeser tema. "Adik... yang penting sekarang dik Caca menjadi anak yang sholih, rajin sholat, rajin ngaji, sayang kakak, abi, ummi dan semua teman. Nanti kalau sholih, kita semua ketemu Alloh di syurga. Khan enak kita masuk syurga."

Ikhtiar jawaban ummi yang mencoba menggiringnya pada sesuatu yang indah yaitu syurga. Paling tidak sudah ada gambaran dan (semoga) pemahaman padanya bahwa syurga itu indah.
Dalam memberikan penjelasan itu, Ummi memohon semoga Alloh memberikan kemudahan dalam mengisi benaknya dengan sesuatu yang indah. Alhamdulillah, pertolongan Alloh lebih dekat dari urat nadi kita. Tanpa banyak penolakan dan kata disertai senyum manisnya dia menjawab, "Iya."

"Udah yuk, sekarang kita bobok," ajak ummi seraya bersyukur luar biasa atas dialog indah yang tercipta dengannya di penghujung malamnya. Dan diapun terlelap dalam tidurnya. Semoga mimpi indah ya nak, dan seperti kakakmu nanti kau akan bercerita pada ummi tentang mimpi senangnya berenang di syurga.

bulak indah, 2011 

Komentar

Postingan Populer