Bismillah...
Dalam sebuah acara Seminar Keluarga Sakinah pada Ahad (29/9/2024), ada amanah yang diberikan, yaitu membuat dan membacakan puisi muhasabah. Maka dengan mengumpulkan dari berbagai sumber, disusunkan puisi ini dan dibacakan di depan 150an peserta yang hadir, sebagai sarana melakukan muhasabah pernikahan.
Ini dia puisi itu:
Renungan
Cinta dalam Ikatan
Siang
ini, di ujung hari yang hening,
Kita
duduk bersisian, tanpa kata terucap,
Memandang
jauh ke cakrawala kehidupan,
Di sana,
cinta yang dulu kita ikrarkan,
masih setia bersemi.
Di awal
kita melangkah,
Cinta
begitu indah,
Janji-janji
terucap di bawah langit biru,
Dengan
hati yang penuh harap, kita menggenggam masa depan.
Namun
waktu berjalan,
Seperti
sungai yang tak pernah berhenti mengalir,
Ada
gelombang yang kadang menghantam,
Ada arus
tenang yang membawa kedamaian.
Memang
tak selalu mudah langkah yang kita tempuh,
Tahun
demi tahun berlalu,
Rambut
mungkin mulai memutih,
Ada air
mata yang tumpah, dan tawa yang pecah,
Namun
dalam badai atau tenang,
Kita
selalu kembali pada janji yang pernah kita genggam erat.
Pernikahan
bukan sekadar tentang tawa,
Ia adalah
perjalanan penuh makna,
Dengan
tangis, lelah, dan rindu,
Di
sela-sela kesibukan dan rutinitas waktu.
Suamiku,
Di setiap
pelukan hangat, ada doa yang tak terucap,
Mengalir
di antara jari-jari yang saling menggenggam,
Melintasi
setiap hari yang kita rangkai Bersama, dalam suka dan duka
Istriku,
Di setiap
langkah yang kita tempuh,
Ada
kenangan yang terukir,
Tentang
perjuangan bersama,
Tentang
pengorbanan tanpa kata, tentang harapan yang terus menyala.
Hari-hari
kita mungkin tak selalu sempurna,
Namun
cinta ini bukan tentang kesempurnaan,
Tapi
tentang kebersamaan yang kita rajut dengan ikhlas,
Dalam sabar,
syukur, dan saling mengingatkan.
Mari kita
muhasabah,
Bukan
tentang siapa yang benar atau siapa yang salah
Tapi
bagaimana kita bisa saling melengkapi dan menguatkan
Di setiap
detik yang Allah titipkan
Kita
belajar mencintai lebih dari sekadar rasa,
Mencintai
dengan hati,
Mencintai dengan iman
Kembali
kita ikrarkan bahwa pernikahan ini adalah ibadah,
Masih
Panjang perjalanan yang harus kita tempuh,
Masih
banyak cerita yang akan kita rangkai,
Semoga ikatan
ini selalu diberkahi,
Di setiap
musim yang datang silih berganti,
Hingga
waktu memanggil kita pulang,
Dalam keabadian, Bersama, di surga yang Alloh janjikan.
Selamat membaca. Next, akan kubacakan puisi ini untuk muhasabah diri sendiri. Jika waktunya tiba