Wasiat


Pagi tadi, Asrul PPT (wah, ketahuan nih penggemar PPT) memberikan wasiat kepada tiga anaknya. Kira-kira begini wasiatnya:
"Dengarkan nak, ayahmu ni tidak bisa memberikan apa-apa kecuali wasiat.
 Maka dengarlah wasiat dari ayahmu ini nak...
 Dalam keadaan sesusah apapun kau nanti nak...
 Berkeluh kesahlah kau hanya kepada Allah SWT...
Tumpahkan air matamu pada malam-malam qiyamullailmu...
Karena air mata dan doa orang orang-orang fakir, anak yatim dan orang-orang yang teraniaya
Akan menggetarkan tiang-tiang arsh..."
Dan pemberian wejangan itu ditutup dengan adegan tangisan dan pelukan antara ayah dan anak-anaknya.
Lalu tak terasa ikut tumpahlah air mata ini. Padahal dalam sepanjang riwayat melihat PPT, yang paling kerap terjadi adalah tawa dan tawa. Namun pagi itu, adegan tersebut benar-benar bisa mempermainkan hati dan turut merasakan betapa mirisnya sebuah kefakiran.
Sebuah wasiat, ketika diberikan dengan ketulusan hati dan muatan ruh yang luar biasa tentu akan memberikan kesan yang mendalam. Itulah keuatan wasiat yang dibarengi dengan kakuatan rukhiyah.
Dan kefakiran yang diderita seseorang apabila dia memiliki kedekatan dan rasa khusnudhon kepada Allah pun akan melahirkan kebijakan serta kedewasaan yang luar biasa. Padahal Rasulullah sendiri sudah memberikan warning bahwa kefakiran itu dekat dengan kekufuran.
Dan ternyata, Allah SWT memberikan keistimewaan yang luar biasa pula kepada hamba-hambanya yang fakir, yatim dan teraniaya.
Buktinya, doa dan air mata hamba yang masuk dalam tia golongan di atas mampu menggetarkan arsh, tempat Allah berada.
Bahkan membayangkan arsh dan dimana tempatnya pun akal kita belum bisa menjangkaunya. Apabila memiliki kekuatan untuk menggetarkannya.
Dan kekuatan itu diberikan Allah kepada tiga golongan di atas. Hamba-hamba-Nya yang dalam keadaan menderita dan teraniaya masih memiliki kekuatan rukhiyah untuk meminta, memasrahkan seluruh hidup kepada-Nya. Luar biasa...
Dan jika kita sadar akan hal itu. Maka dalam keadaan apapun. Ketika fakir dan teraniaya, ketika terdholimi dan menderita, hanya satu jalan, Allahlah tempat kembali kita.
Karena dalam keadaan seperti ini, Allah akan memberikan perhatian yang lebih.
Perhatian lebih bukan berarti kemudian Allah mengentaskan kita dari berbagai kesulitan di atas namun bisa berupa bentuk lain yang mungkin tidak kita sadari bahwa hal itu adalah wujud pertolonganNya.
So.. ketika kita dalam keadaan fakir atau teraniaya (nah..ini mungkin yang sering kita rasakan he...) maka perkuatlah ikatan hati kita dengan Allah. Kembali kepada Allah, bersimpuh kepada-Nya dan tumpahkan doa serta air mata dalam munajat kita kepada-Nya.
Karena sesungguhnya Allah itu Maha Adil dan Maha Pemberi Kesejahteraan.

Komentar

Postingan Populer