Pribadi yang Mulia

Bismillah...



Ketika berada dalam sebuah lingkaran kecil, tiba-tiba ada yang menggelitik untuk menorehkannya dalam catatan perjalanan cahaya. Ketika seorang saudara mengingatkan kembali tentang sebuah hikmah dari kalam Illahi yang diturunkan untuk menjadi panduan bagi manusia supaya tidak salah arah. Tentu tidak lain adalah Al Quran.

Intensitas kita dalam berinteraksi dengan Al Quran akan mengubah hidup kita, apalagi bila kita mengaji kandungan-kandungan mulia yang ada di dalamnya. Semakin kita mengaji akan semakin membuat kita takjub karena sungguh, tidak ada satu hal kecil pun di dunia ini yang lepas dari pembahasan dalam Kitab Suci Al Quran. 

Salah satu bagian yang menjadi bahasan ketika itu adalah makna yang terkandung dalam QS Al Furqon ayat 63-77 yang memberikan pembelajaran luar biasa untuk menjadi pribadi yang mulia. 

Bagian kecil dari begitu luasnya hikmah Al Quran pada ayat ini membahas tentang karakteristik hamba Allah yang memperoleh kemuliaan, antara lain:


  • Mereka yang berjalan di muka bumi ini dengan rendah hati, tidak menyombongkan diri. Pun ketika ada orang yang menyapanya dengan hinaan, maka dia akan tetap tenang, rendah hati dan teguh di jalan Allah.
  • Adalah orang-orang yang senantiasa menghabiskan waktunya untuk bersujud kepada Allah di waktu malam. Bahkan sholat yang dilakukannya tidak untuk dirinya sendiri, namun mendoakan orang-orang yang telah menghinanya. Menghabiskan waktunya untuk meminta keridhoan Alloh atas apa yang akan kita lakukan. Memohon ampunan lagi-lagi tidak hanya untuk dirinya tapi juga untuk mendoakan orang-orang yang mendzoliminya. Sholat tahajud memiliki banyak keutamaan sehingga jika Allah tidak membangunkan kita untuk bisa melaksanakan sholat tahajud, maka kita laksana kehilangan mutiara yang besar. Lakukan muhasabah, jangan-jangan kita memiliki banyak kesalahan dan kurang beristighfar.
  • HambaNya yang menginfakkan hartanya di jalan Allah dengan tidak berlebihan, tidak dipamerkan dan juga tidak kikir.
  • Orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah, tidak membunuh kecuali dengan alasan yang benar dan tidak berzina karena semua itu memiliki konsekuensi yang berat.
  • Mereka yang bertobat kepada Allah dengan sebenar-benarnya, tidak memberikan kesaksian palsu dan selalu menjaga kehormatan diri dari hal-hal yang tidak berfaedah.
  • Hamba yang selalu taat kepada Allah baik saat sendirian maupun saat bersama-sama.
Akankah kita menjadi prbadi yang memperoleh kemuliaan? Maka diri kita sendiri yang mengetahui jawabannya. 

Semoga Allah SWT membimbing kita semua. Aamiiin...

Komentar

Postingan Populer