Amnesia..oh amnesia...

Bismillah...

Sebagai insan yang bekerja di media, di satu sisi bersyukur karena setiap pagi bisa 

langsung menyantap berita-berita up to date. Di sisi yang lain ternyata hal ini secara 

tidak disadari menghadirkan kegundahan luar biasa atas kondisi yang terjadi di sekitar 

kita.

Fenomena-fenomena yang tergambar bahkan realita yang terjadi membuat hati ini miris. 

Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ada apa dengan dunia ini?

Kemarin, baru saja menjadi perbincangan hangat seorang bapak yang terjun dari lantai 4 

semua mal di Solo. Disinyalir, tindakan itu dilakukan karena sang pelaku merasa jengah 

dengan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Sebelumnya, waktu tak lama 

berselang, alasan serupa juga dijadikan latar belakang terjadinya aksi serupa oleh mereka 

yang ngrumiyini kerso Alloh SWT atas amanah usia yang diberikan kepadanya.

Sehari kemudian, muncul berita seorang nenek terjun ke sumur dan ditemukan telah 

tewas. Alasannya pun diprediksi tidak jauh beda dengan yang digunakan oleh bapak di 

atas sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.

Pada hari yang sama, terungkap peristiwa sadis yang tak bakal bisa diterima oleh akal 

sehat manusia manapun. Seorang ayah kandung tega mencabuli anak kandungnya 

dalam kurun waktu yang tak terbilang sebentar, 3 tahun. Bayangkan, bagaimana gundah 

perasaan sang anak yang mendapatkan perlakuan sedemikian biadab dari ayah 

kandungnya sendiri, sosok yang semestinya dia hormati, dia kagumi dan dia patuhi. 

Perasaan itu harus terus dipendamnya selama lebih dari 3 tahun. Tak bisa lagi diukur 

betapa rasa terancam, tidak aman terus menghantuinya, bahkan di rumah sendiri. 

Tempat yang semestinya bisa memberinya kehangatan, keyakinan akan kasih sayang 

yang tulus dan pendampingan dari orang-orang yang dicintainya sebagai bekal mencapai 

cerahnya masa depan. Tapi nyatanya apa yang dia dapat?

Pilunya lagi, setelah diinterogasi kepolisian, si bapak mengaku amnesia. Tidak bisa 

membedakan mana anak dan mana isterinya. GRHHHHHH &*^%$#@!()*&^%$# 

bercampur aduk rasanya hati ini ketika membaca pengakuan itu. Pengen marah, jengkel, 

anyel, geli sampai nggak ngerti musti berekspresi apa. Bagaimana bisa seorang bapak 

tidak bisa membedakan mana isteri dan anaknya yang saat itu sedang duduk di bangku 

kelas IV SD. Itu si bapak pilon, bloon atau entah apa (ups...maaf).

Tapi coba kembali bayangkan, lagi-lagi bayangkan, mana mungkin ada orang amnesia 

hingga lupa mana anak dan isteri. Alasan yang tidak masuk akal banget. Naif bener sih 

tuh bapak. Hanya karena amnesia, hingga sampai tega menghancurkan masa depan 

anaknya sendiri. Amnesia oh amnesia... 

Astaghfirulloh... Tak banyak yang bisa diri ini perbuat kecuali menuangkannya dalam 

tulisan ini, beristighfar dan mencoba mencari pelajaran yang bisa kita ambil dari 

peristiwa ini. Sebagai orangtua tentunya kita wajib memberikan jaminan rasa aman 

kepada anak, menghangatkan mereka senantiasa dengan cinta sebagai bekal mengiringi 

jalan mereka menggapai cita dan masa depan gemilang. 

Berikan hamba dan suami hamba kekuatan ya Alloh untuk mengemban amanah buah 

hati yang Kau berikan kepada kami. Senantiasa lindungi kami dengan rahmad-Mu dan 

jaga anak-anak kami dalam lindungan-Mu. Amiin.

Komentar

Postingan Populer