Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label inspirasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Mei 2012

Amnesia..oh amnesia...

Bismillah...

Sebagai insan yang bekerja di media, di satu sisi bersyukur karena setiap pagi bisa 

langsung menyantap berita-berita up to date. Di sisi yang lain ternyata hal ini secara 

tidak disadari menghadirkan kegundahan luar biasa atas kondisi yang terjadi di sekitar 

kita.

Fenomena-fenomena yang tergambar bahkan realita yang terjadi membuat hati ini miris. 

Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ada apa dengan dunia ini?

Kemarin, baru saja menjadi perbincangan hangat seorang bapak yang terjun dari lantai 4 

semua mal di Solo. Disinyalir, tindakan itu dilakukan karena sang pelaku merasa jengah 

dengan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Sebelumnya, waktu tak lama 

berselang, alasan serupa juga dijadikan latar belakang terjadinya aksi serupa oleh mereka 

yang ngrumiyini kerso Alloh SWT atas amanah usia yang diberikan kepadanya.

Sehari kemudian, muncul berita seorang nenek terjun ke sumur dan ditemukan telah 

tewas. Alasannya pun diprediksi tidak jauh beda dengan yang digunakan oleh bapak di 

atas sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.

Pada hari yang sama, terungkap peristiwa sadis yang tak bakal bisa diterima oleh akal 

sehat manusia manapun. Seorang ayah kandung tega mencabuli anak kandungnya 

dalam kurun waktu yang tak terbilang sebentar, 3 tahun. Bayangkan, bagaimana gundah 

perasaan sang anak yang mendapatkan perlakuan sedemikian biadab dari ayah 

kandungnya sendiri, sosok yang semestinya dia hormati, dia kagumi dan dia patuhi. 

Perasaan itu harus terus dipendamnya selama lebih dari 3 tahun. Tak bisa lagi diukur 

betapa rasa terancam, tidak aman terus menghantuinya, bahkan di rumah sendiri. 

Tempat yang semestinya bisa memberinya kehangatan, keyakinan akan kasih sayang 

yang tulus dan pendampingan dari orang-orang yang dicintainya sebagai bekal mencapai 

cerahnya masa depan. Tapi nyatanya apa yang dia dapat?

Pilunya lagi, setelah diinterogasi kepolisian, si bapak mengaku amnesia. Tidak bisa 

membedakan mana anak dan mana isterinya. GRHHHHHH &*^%$#@!()*&^%$# 

bercampur aduk rasanya hati ini ketika membaca pengakuan itu. Pengen marah, jengkel, 

anyel, geli sampai nggak ngerti musti berekspresi apa. Bagaimana bisa seorang bapak 

tidak bisa membedakan mana isteri dan anaknya yang saat itu sedang duduk di bangku 

kelas IV SD. Itu si bapak pilon, bloon atau entah apa (ups...maaf).

Tapi coba kembali bayangkan, lagi-lagi bayangkan, mana mungkin ada orang amnesia 

hingga lupa mana anak dan isteri. Alasan yang tidak masuk akal banget. Naif bener sih 

tuh bapak. Hanya karena amnesia, hingga sampai tega menghancurkan masa depan 

anaknya sendiri. Amnesia oh amnesia... 

Astaghfirulloh... Tak banyak yang bisa diri ini perbuat kecuali menuangkannya dalam 

tulisan ini, beristighfar dan mencoba mencari pelajaran yang bisa kita ambil dari 

peristiwa ini. Sebagai orangtua tentunya kita wajib memberikan jaminan rasa aman 

kepada anak, menghangatkan mereka senantiasa dengan cinta sebagai bekal mengiringi 

jalan mereka menggapai cita dan masa depan gemilang. 

Berikan hamba dan suami hamba kekuatan ya Alloh untuk mengemban amanah buah 

hati yang Kau berikan kepada kami. Senantiasa lindungi kami dengan rahmad-Mu dan 

jaga anak-anak kami dalam lindungan-Mu. Amiin.

Yang berbahaya di lingkungan kita

Yang berbahaya dilingkungan Kita.

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari mata hari . Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol Plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang se hari -Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.


A. Kertas.

Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.

B.Styrofoam

Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

JADILAH SAHABAT BAGI ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAK MUNGKIN KEPADA SAHABAT ANDA

(dari millis tetangga) Oleh Elvi Zuhailina

urat nadi KKN


Bismillah...
Syukur terlantun tanpa batas atas demikian banyak kenikmatan yang tercurah tanpa jeda sebagai bukti kecintaan Sang Rabb pada hamba-Nya. Atas begitu banyak kebahagiaan yang terlimpah tanpa pagar penghalang. Atas beraneka ragam cobaan yang menguji dari waktu ke waktu sebagai tanda telah lulus dari cobaan sebelumnya dan naik satu tingkat lagi derajat kita di sisi-Nya.
Satu tema yang biasanya menjadi favorit dijual pada masa kampanye legislatif maupun kepala daerah adalah KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Para Caleg, Capres, Cagub atau Cabup selalu mengumandangkan komitmennya, Anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Jangankah mereka, jika Anda semua ditanya pendapatnya tentang KKN, dijamin semua akan menjawab, "Say NO to KKN." Betul? (KH Zainudin MZ mode on*)
Namun ketika semua orang berkata sepakat anti KKN, namun fenomena yang terjadi di lingkungan kita berkata lain. Justru bisa dikatakan realita yang ada, entah tanpa kita sadari atau tidak bisa dihindari, kita menjadi pelaku yang nguri-uri KKN langgeng di bumi ini. Bahkan lebih parah lagi kita adalah urat nadi KKN itu sendiri.
Betapa tidak, ketika kita berada di suatu instansi yang menangani sebuah pelayanan produk, jasa atau kerjasama dengan pihak lain, nafas KKN demikian terasa hembusannya. Beberapa instansi yang mengajukan pembelian produk, ada saja permintaan (bagian) untuk pihak yang melakukan pembelian atau lebih akrab disebut komisi. Komisi ini biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan dua pihak yang terbatas dan bukan untuk konsumsi umum. Ada yang berujar, "Lha wong komisi kok diomongke di depan umum, yo piye no." Aroma apakah yang tercium dari hidangan bernama komisi ini. Tidakkah itu istilah lain dari korupsi. 
Ada juga yang permintaan menuliskan jumlah uang yang telah di mark up di kuitansi atas pembelian barang atau jasa. Dan praktik ini masih sangat banyak ditemui di sekitar kita. Mengapa kuitansi harus di mark up nilainya dan kemana uang selisih nilai itu lari? Baru saja fenomena ini saya temui ketika menjadi panitia seminar beberapa waktu lalu. Ada seorang dari instansi pendidikan minta kuitansi yang berbeda dengan nilai tiket yang dia beli. Memang ada selisih harga antara harga tiket umum senilai Rp 150.000 dan akademisi yang hanya Rp 60.000. Karena dari akademisi dia membeli tiket seharga Rp 60.000 dan ketika seminar usai, dia menemui panitia kembali dan minta dibuatkan kuitansi tiket seharga Rp 150.000 untuk 4 orang. Mengapa kuitansi harus di mark up jika dia tidak ingin melarikan selisih uang yang dia dapat dari instansi pendidikan tempatnya bekerja karena dia adalah sifatnya utusan dari instansi tersebut. Lalu nama apa lagi yang tepat untuk tindakan semacam ini jika tidak KORUPSI. Bahkan yang lebih memrihatinkan tindakan itu dilakukan oleh pendidik, pencetak generasi bangsa. Dan sekali lagi, fenomena seperti itu sangat mudah ditemui di sekitar kita bukan?
Mengapa permintaan itu dikabulkan? "Lha gimana lagi, dia relasi kita. Nanti kalau nggak dikasih dia bisa lari dari kita, padahal nilai ordernya kan lumayan." Haiyah... ternyata kembali berujung pada uang.  
Fenomena yang lain juga terasa dalam menangani perjanjian kerjasama. Ada saja proposal masuk yang diembel-embeli dengan nama orang yang memiliki kedudukan di instansi tersebut. Ada temannya bos itulah, saudaranya bos inilah, sohibnya bos sanalah sampai anaknya bos situ. Dan pada pihak penerima proposal pun tidak dapat berbuat apa-apa kecuali meluluskan proposal yang sarat dengan nilai KOLUSI itu. "O iya, sudah dari pak fulan ya." "O.. sudah dapat acc dari mister fulan ya." "O.. yang anaknya bu fulanah ya."
Tidak ada cara lain kecuali mengabulkan proposal itu. Sebab jika tidak, nasib dia di kantor itulah yang dipertaruhkan. "Masak nolak proposal yang sudah di ACC pak bos, bisa bahaya."
Tidak sedikit pula fenomena itu dijumpai di sekitar kita. Bahkan ada dari anak muda yang mengajukan proposal kegiatan dengan membawa nama besar ayahnya. "Pak, saya puteranya Pak Fulan diminta menemui Bapak terkait dengan proposal ini," kata dia.
Mengapa untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan sang ayah, dia harus membawa-bawa nama besar ayahnya. Jika dari mudanya saja dia sudah menggantungkan diri pada cara NEPOTISME dan berlindung pada nama besar ayahnya atau ibunya, lalu bagaimana di ketika dewasa kelak. Rupanya semakin sedikit pemuda yang bisa mewakili ciri pemuda sesungguhnya seperti dalam ungkapan sebuah hadits atau syair (maaf agak lupa) yang berbunyi :"Laisal fata man qola hadza abi, walakinnal fata man qola ha ana dza". Kurang lebih artinya: Bukanlah orang muda kalau bisanya cuman bilang "inilah bapakku, keturunanku", dst, tapi orang muda adalah mereka yang selalu bilang "inilah aku".
Lalu teman, apakah artinya jika dengan lantang kita berkata ANTI KKN, namun dalam keseharian kita menjadi urat nadi hidupnya KKN? Astaghfirulloh...Berat nafas terhembus untuk menjawabnya.
Solo, 24 Maret 2009

Wejangan pagi hari


Suatu pagi tiba-tiba seorang kakek-kakek yang berjalan melintas di depan rumah membelokkan langkahnya memasukihalaman rumah. Kami, aku dan suami, belum pernah sekalipun mengenal sosok renta ini, namun sapaan pembukanya mencairkan suasana.
"Piye le kabare, jare meh mantu," tanyanya. ("Bagaimana kabarnya nak, katanya mau menikahkan anak")
Kami yang merasa tidak akan memiliki gawe jadi terbengong-bengong. "Mantu sinten mbah, lha anak kulo tasih TK je," jawab suamiku. ("Menikahkan siapa mbah, lha anak saya masih TK")
"O...ora tho. Yo wis, ning engko yo meh mantu tho," kejarnya. ("O..tidak tho. Ya sudah, tapi nanti juga mantu tho")
"Lha inggih tho, ning kan tasih dangu mbah," jawab suamiku sekenanya. ("Ya pasti itu, tapi kan masih lama")
Sebenarnya kami tidak memahami apa maksud sang kakek menyambangi kami. Kami berkhusnudzon mungkin Alloh yang menuntun langkahnya, karena setelah itu kami menemukan begitu banyak makna berupa nasihat dan wejangan yang diberikannya kepada kami.
Selain bercerita panjang lebar tentang kesuksesannya mendidik anak-anak dan membanggakan anak cucunya yang sudah sukses dengan gaya bahasa mbayol sehingga membuat kami geli, kakek itu juga berpesan kepada kami:
"Dadi yo le, wong urip kuwi kudu sabar. Sing ora entuk sabar ki gur siji, mbayar utang. Yen mbayar utang ora entuk sabar." ("Jadi ya nak, hidup itu harus sabar. Yang tidak boleh sabar itu hanya satu, yaitu kalau membayar hutang. kalo mbayar hutang nggak boleh sabar")
"Dadi wong kudu sukses. Kaya aku ki, anak-anakku dadi wong kabeh. Lak nyoto to," ujarnya lagi. ("Jadi orang harus sukses. Seperti saya ini, anak-anakku jadi orang semua. Hebat kan")
"Lha inggih mbah, nyoto sanget niku," komen suamiku yang membuat kakek itu semakin bersemangat. ("Iya mbah, jelas hebat banget itu")
Ngobrol pun terus berlanjut dan kakek itu tetap bercerita dengan semangat tentang hidupnya yang kami bahkan tidak tahu apakah itu mimpi atau nyata. Hingga akhirnya dia berpamitan.
Terima kasih ya kek sudah mampir ke rumah kami dan terima kasih atas wejangannya di pagi hari.

Ulang tahun yangti



Pada Ahad, 25 Januari 2009 kemarin adalah ulangtahun Ummi tercinta, Yangti Saichat Tasliman. Tahun ini usianya menginjak 55 tahun. Sebagai tanda cinta dan hormat padanya, maka pagi-pagi kusempatkan telepon.
***
In : Assalamu'alaikum yangti, sugeng ulang tahun nggih
Yangti : Wa'alaikum salam nok. Iyo, matur nuwun..matur nuwun
In : Mugi-mugi Yangti diparingi yuswo ingkang barokah, rejeki barokah, tansah sehat lan panjang umur
Yangti : Amiin, matur nuwun doane. Saiki dongone ditambah siji yo nok, mugo-mugo ummi diparingi khusnul khotimah
In: Yangti kok ngendikan mekaten. Mugi-mugi Yangti panjang umur nggih
***
Mendengar kata khusnul khotimah secara tak sadar langsung membuat hati ini berdetak keras dan berkeinginan segera untuk menyangkalnya. Meski sadar bahwa kehidupan adalah mutlak milik-Nya dan Dia berhak untuk mengambilnya kapan saja, tapi jika hal itu diucapkan oleh orang yang kita cinta, orang yang dari rahimnya kita lahir di dunia, rasanya diri ini belum siap.
Alloh, hamba berdoa kepada-Mu, berikah amanah umur panjang kepada kedua orangtuaku. Kasihi mereka dan berikan ketenteram hati pada mereka. Hamba masih ingin mendengar suaranya, mencium tangannya, menerima nasihatnya dan merasakan peluk hangatnya. Izinkan ya Alloh...
Panjang umur ya Ummi, sepenuh cinta dari anakmu

Kejamnya mereka


Tengah hari kemarin, tiba-tiba telepon berbunyi. Kulihat nomer depannya 021, "Ah dari Jakarta, siapa nih," pikirku. Ketika kuangkat, serta merta terdengar suara adikku dalam isak tangis yang meledak. 
Waduh ada yang nggak beres nih, pikirku. "Ana apa nduk?" tanyaku pada adik tersayangku, karena hanya aku dan dia anak perempuan dalam keluarga, dengan campur aduk perasaan bergemuruh di dada. 
"Mas Kohar (suami adikku-red) kecelakaan mbak. Kakinya patah dan gagar otak, harus segera dioperasi," kata dia dengan suara yang tidak jelas karena masih didominasi tangisan.
"Innalillah. Masyaallah. Terus piye," tanyaku kembali dengan kekhawatiran memuncak. Ya Allah, cobaan apa lagi yang Kau ujikan pada adikku di tengah kehamilan anak keduanya yang memasuki usia 7 bulan, pikirku galau.
"Aku tadi ditelepon aparat, katanya sekarang Mas Kohar dibawa ke RS Pertamina Pusat dan dalam waktu 1/2 jam harus segera dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya," ujarnya dalam tangis yang semakin keras.
"Aku tadi sudah telepon hpnya, yang nerima aparat. Katanya, 'Suami Anda sudah ditangani bu, sekarang ada di ruang ICU. Mobilnya juga sudah kami amankan. Yang menabrak juga sudah kami tangkap.'"
"Trus aku wis minta tolong saudara Mas Kohar yang di Condet untuk segera ke RS Pertamina. Doakan ya mbak, Mas Kohar nggak papa," pintanya pilu.
"Yo wis nduk, sing sabar ya. Yen iso naik taksi aja kamu nyusul ke RS Pertamina," saranku. Jika jarak tidak terbentang, saat itu ingin rasanya aku terbang ke sana untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Ah, sedih sekali rasanya.
Sejurus kemudian aku inisiatif menelpon adik ragilku Fahmi yang masih di Jogjakarta. "Nang, sibuk ra, lagi apa nang. Mbak In (ini aku) lagi wae dikabari Mbak Rani (adikku) kalau Mas Kohar kecelakaan. Kowe langsung golek pesawat ya nang ke Jakarta. Kasihan mbak rani dewean, ra ana kancane," suruhku.
Adikku yang memang anak penurut ini segera mengiyakan, "Nggih mbak."
Akupun kepikiran untuk mengetahui keadaan adik iparku yang kecelakaan. Maka inisiatif kutelepon hpnya. Kalaupun dipegang aparat, aku ingin tahu langsung bagaimana kondisinya saat itu. Maka kupencet nomornya. Tiba-tiba ,"Assalamu'alaikum. Napa mbak," suara orang yang menerima telepon.
Aku kaget karena yang menerima adalah adik iparku sendiri. "Wa'alaikum salam. Lho ini siapa, Dik Kohar?" tanyaku tak percaya.
"Iya mbak, wonten napa?" tanyanya heran karena aku seperti tidak percaya.
"Lho Dik Kohar ra kecelakaan tha," tanyaku dengan penasaran yang memuncak. Bagaimana mungkin orang yang gagar otak bisa komunikasi lancar via telepon.
"Nggak mbak. Ni aku lagi di kantor, ngerjain kerjaan," jawabnya.
"Lho, Di Rani di rumah panik, katanya ada yang nelepon, ngabari kalau dirimu kecelakaan. Ndang telepon dik rani, mesakke, mau ngabari aku mbek nangis-nangis," ungkapku.
"Wah, penipuan kuwi mbak. Yo wis yo wis tak segera telepon rumah," katanya.
Dan ternyata benar. Adikku menjadi korban penipuan. Si penipu itu dengan lihainya mengarang cerita dan meminta adikku mentransfer uang Rp 7,2 juta dengan alasan untuk biaya operasi suaminya. Dan diapun diberi nomor dokter yang katanya menangani suami adikku sekaligus nomor hpnya.
Belum pernah mengalami kejadian seperti ini tentu saja adikku panik. Apalagi dia sedang menunggu kelahiran anak keduanya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada suaminya. Berbagai kekhawatiran pun mengemuka. Untung saudaranya yang di Condet menenangkan dirinya. "Sudah mbak rani tenang saja di rumah, biar kami yang ngurusi. Saya pernah mengalami kejadian seperti ini dan ternyata penipuan," hibur saudaranya di tengah desakan melalui telepon yang terus menerus dilancarkan, memainkan perasaannya karena sang penipu itu terus memberikan gambaran bahwa suaminya dalam keadaan kritis.
Ketika suaminya telepon ke rumah, setengah percaya dan tidak dia menerimanya. "Aku tuh antara percaya dan tidak mbak pas mas kohar telepon," katanya padaku sehari setelah kejadian itu. "Padahal pas kejadian cuma telponku pertama yang bisa nyambung yang katanya dipegang aparat. Selanjutnya entah sampai puluhan kali kami coba hubungi mas kohar tidak pernah bisa. teleponnya seperti diblokir. Yang bisa menghubngi mas kohar cuma mbak intan," ulasnya.
Alhamdulillah. Drama penipuan yang mengaduk-aduk perasaan itu berakhir dengan memilukan (tentu bagi sang penipu) dan membahagiakan bagi kami karena aksi tersebut berhasil digagalkan.
Duh, kejam sekali ya penipu-penipu itu. Seenaknya saja mempermainkan nyawa dan perasaan orang. Bahkan mereka pun bisa mengacaukan teknologi. Bukankah ini merupakan indikasi bahwa aksi tersebut sudah benar-benar matang direncanakan. Menurut cerita, sudah banyak pula orang yang menjadi korban kejahatan dengan modus operandi yang sama. Karena itu, pesan Bang Napi, "Waspadalah...Waspadalah" 

Senin, 07 Mei 2012

Ketika Musa mengalahkan Fir'aun


Tahun baru Hijriyah yang diawali Bulan Muharram 1430 H merupakan momen yang penting untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Perbaikan dan peningkatan kualitas ruhiyah, fikriyah, amaliyah dan ukhuwah menjadi agenda penting yang perlu dicanangkan. Untuk tujuan itu, perlu kiranya mengisi bulan Muharram ini dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah.
Salah satu amalan yang dituntunkan Rasulullah SAW adalah melakukan puasa Asyura yang jatuh tanggal 10 Muharram (saat ini jatuh pada Rabu, 7 Januari 2009). Puasa Asyura dilakukan karena pada hari itu terjadi peristiwa luar biasa, bukti kebesaran Allah yang patut disyukuri, salah satunya adalah ketika Musa berhasil menenggelamkan Fir'aun dan pengikutnya.
Untuk mensyukuri hal tersebut, Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa sunnah. Selain itu, ada iming-iming lain yang dijanjikan bagi mereka yang melaksanakan puasa Asyura akan dihapus dosa-dosanya setahun yang lalu.
Tentang puasa Asyura, maka Rasulullah SAW menjawab : “(Puasa Asyura itu) menutup dosa tahun yang telah lalu”(HR.Muslim)
Dengan janji yang begitu menggiurkan, tidakkan kita tergoda untuk melakukannya. Karena Allah SWT tidak pernah ingkar janji. Terlebih saat ini, ketika saudara kita di Palestina sedang diuji menghadapi kekejaman Israel laknatulloh. Mereka, saudara kita di Palestina, sedang dalam keadaan teraniaya, tertindas, nestapa.
Berpuasa akan melatih kita untuk turut merasakan sedikit kesedihan yang menimpa saudara-saudara kita, memperkuat rukhiyah kita untuk melantunkan doa-doa kepada Allah untuk kemenangan Palestina sebagaimana kemenangan Musa melawan Fir'aun.
So, untuk kita semua, saudara kita di Palestina dan dimanapun berada serta kemenangan Islam saudaraku, Berpuasa yuk...

Berakhiran i....


Tiba-tiba saat ini muncul keinginan untuk berpuisi
Puisi dengan akhiran i
Tentang apa saja yang terlintas di hati
:
Hari demi hari kujalani
Hampir dua tahun sejak April 2006 lalu dimutasi
Dari bagian redaksi saat menyandang status sebagai wartawati
Ke bagian promosi bersama tiga trio berakhiran i
Setiap hari berlalu, satu demi satu arti kutemui
Ketika kembali menulis, menerima tamu berhaha hihi
Sampai menerima kunjungan dari adik-adik siswa dan siswi
Juga rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi
Sharing berbagai informasi tentang perusahaan ini
Termasuk ilmu tentang jurnalistik yang dulu tiap hari kugeluti
Ternyata, meski dimutasi, ilmu itu tidak pernah basi
Bisa tetap di sharing kepada semua yang butuh informasi
Jadi bersyukur, diri ini di sini masih bisa memberi arti
Bagi orang-orang yang masih memiliki hati
Dan dimanapun berada kita nanti
Satu yang perlu diingat, semua musti disyukuri
Kepada Sang Pemberi Rejeki, Allah Illahi Rabbi...
Dan dimanapun posisi kita nanti
Yakinlah, pasti tetap membawa hoki
Cihui...............

Menunggu Anak Saat Penjemputan, Ini Hasilnya

     Bulan September kemarin bisa dikatakan masa jeda bagiku, karena sudah rehat dari kantor lama dan belum mulai menjalankan tugas di kanto...