Selasa, 01 Juli 2014

Diary February

Februari....

Satu-satunya hal besar yang saya tunggu di bulan ini adalah lahirnya dd di perut. HPL jatuh pada tanggal 20 Februari 2014. Sambil menunggu kelahiran dan mengisi waktu cuti, banyak agenda yang saya susun. Mulai dari all out membantu lomba posyandu lansia di RW saya. Banyak persiapan dilakukan untuk menghadapi lomba tersebut. Maklum ini kali kedua posyandu lansia di RW saya mewakili desa dalam lomba di tingkat kota. Rapat demi rapat saya ikuti bahkan kadang sampai malam.

Saya pikir gak masalah lah, daripada nggak ada aktivitas di rumah, lebih baik menyibukkan diri sehingga waktu tidak terasa lama ketika menunggu kelahiran. Bahkan ketika pas hari H perkiraan lahir si dd belum lahi, aktivitas semakin saya kencengin. "Biar cepet turun dan lahir," pikir saya. Maka rapat persiapan lomba dengan bapak-bapak pada tanggal 21 Februari hingga jam 10 malam pun saya lakukan.

Namun kadang tubuh kita perlu dipahami juga. Aktivitas yang terlalu padat memberikan dampak tidak baik bagi kandungan. Pada Sabtu, 22 Februari dini hari saya merasakan ada air yang lumayan banyak tiba-tiba keluar dari jalan lahir dan diikuti dengan kontraksi yang semakin rutin. Saya pikir waktunya telah tiba. Namun belajar dari persalinan sebelumnya, jika kontraksi masih 10 menit sekali kemungkinan masih lama, maka saya tunda untuk menyampaikan ke suami. Pagi itu, setelah sholat subuh saya melakukan aktivitas pekerjaan rumah yang lain. Masak, mencuci dan bersih-bersih rumah tertangani sambil menahan kontraksi yang datang dan pergi. Ada keanehan yang saya rasakah yaitu air yang keluar terus menerus dari jalan lahir. Saya pikir ini tanda-tanda dari persalinan biasa.

Setelah semua pekerjaan rumah selesai, baru sekitar pukul 10.00 WIB saya sampaikan ke suami. Kami kemudian berangkat ke klinik abu salman untuk memeriksa kondisi kandungan. Benar saja, ketika di cek, bukaan sudah 1. Namun ketika melakukan pemeriksaan, perawat itu menanyakan, "Ibu merasakan ada air yang keluar dari jalan lahir, seperti bak?" tanya perawat.
Saya iyakan dan ternyata itu adalah air ketuban. Perawat yang memeriksa saya menyampaikan bahwa ketuban sudah pecah dan lapisan sudah tidak ada karena tangan perawat yang meraba sudah langsung merasakan rambut bayi, bukan lapisan ketuban. Ketidaksabaran ummi menanti kelahiranmu dengan banyak beraktivitas ternyata membuat terforsir dan kecapekan sehingga menjadikan ketuban pecah mendahului kontraksi yang datang kemudian.

Mengetahui hal itu, saya langsung disarankan rawat inap untuk memantau perkembangan bukaan. Karena air ketuban terus keluar ketika saya bergerak, maka saya disarankan untuk tidak banyak aktivitas. Otomatis saya hanya banyak tidur dan menunggu penambahan pembukaan. Tidak seperti yang diharapkan, kontraksi yang saya rasakan tidak semakin kenceng malah justru melemah dan tidak sesakit sebelumnya. Pada waktu itu diputuskan untuk ditunggu hingga jam 14.00 dan jika tidak ada perubahan kondisi maka saya harus menempuh jalan SC. Ternyata apa yang saya takutkan terjadi dan si dd harus dikeluarkan dengan jalan SC.

Dan inilah kau nak, yang harus diperjuangkan lewat SC. Ala kulli hal, alhamdulillah...Ummi bersyukur kau lahir selamat nak, tanpa kurang suatu apa. Welcome to the world son...Muhammad Sangaji Yakhsyalloh.

Senin, 23 Juni 2014

New January

Memasuki tahun 2014 sudah tergambar hal-hal besar yang akan terjadi di tahun ini. Lahirnya dd yang masih di perut, Mas Agam lulus SD dan masuk SMP, Kak Caca lulus TK dan masuk SD. Benar-benar kejadian luar biasa yang terjadi di tahun yang sama.

Di tengah persiapan menghadapi kejadian tersebut, perencanaan mulai kususun dan target mulai dicanangkan, baik aktivitas di kantor yang sebentar lagi aku tinggalkan untuk cuti melahirkan, maupun persiapan menyambut kedatangan amanah baru yang terschedule di bulan februari.

Sebelum cuti datang, aku usahakan untuk meninggalkan kantor dengan perencanaan yang matang. Program-program sudah kusiapkan sebagai panduan teman-teman selama aku cuti dan time schedule selama 1 tahun ke depan dah siap.

Demikian pula dengan persiapan menyambut kehadiran dd baru. Semuanya diupayakan rapi dan kakak-kakak sudah tidak sabar menanti kedatangan si dd bayi.

Januari, 20 adalah cuti hari pertama. Waktu masih 1 bulan dari HPL kuisi dengan lebih banyak kegiatan bersama masyarakat baik pengajian maupun posyandu lansia. Rasanya sangat senang punya waktu luang untuk kegiatan sosial.

Jumat, 23 Agustus 2013

The Amazing 4

Bismillah...

Setelah lebih dari 5 tahun berlalu kembali Alloh memberikan amanah kepada keluarga kami, untuk keempat kalinya. Mengetahuinya ketika usianya sudah memasuki 7 pekan dalam kandungan. Dan kini sudah jalan 13 pekan. Banyak hal amazing yang saya alami ketika menjalani kehamilan keempat ini, lebih memberikan sensasi dibandingkan kehamilan 1-3.. Meski sudah keempat kalinya, tetap saja takjub ketika melihat pertumbuhannya dari waktu ke waktu.

Inilah wujudnya di usianya pekan ke-13. Sama seperti yang terlihat ketika di USG beberapa hari lalu.

"Sudah sempurna bu, tinggal nunggu gedhenya," ujar dr Anik ketika menjelaskan hasil USG baby kami. Terdengar pula detak jantungmu yang terdengar begitu "riang".
Tumbuh sehat ya nak hingga lahir dan besar nanti. Kakak-kakak sudah menunggu kehadiranmu. 

Mas Agam yang kalem tersenyum simpul ketika mengetahui ummi mengandungmu. Tapi kini dia lebih care dan perhatian pada ummi. Mau mijitin, suka menyisihkan apa yang dia punya untuk ummi. Bukan, bukan untuk ummi saja pastinya karena ummi mengandungmu.
Mb Khilya yang ekspresif lebih lihai menunjukkan what she feels. Kalau ummi datang selalu semangat memeluk dan kali ini tidak lupa mengelus perut ummi dan menyapamu,"Dedek...," ujarnya ceria.

Kak caca, sekarang sedang berbangga, karena dengan kehadiranmu dia akan mendapatkan status baru sebagai seorang kakak. "Asyiiik aku mau jadi kakak," celotehnya.
Baiklah...bagaimana hebohnya mereka menyambutmu dan juga abi tentunya akan hadir di catatan yang lain.

Catatan kecil, 24 Agustus 2013 

Senin, 19 Agustus 2013

"Nostalgia Cinta Ramadhan"

Bismillah...

Menjelang Ramadhan 1434 H, seorang teman Pak Nassirun Purwokartun meminta kami menjadi model untuk Majalah Embun Lazis Jateng edisi khusus Ramadhan. Maka jadilah majalah apik ini dengan berbagai cerita seru. Semoga membawa manfaat untuk semua...







* kenangan kecil di Ramadhan 1434 H / Juli-Agustus 2013

Catatan yang Tertunda

7 Mei 2013, suami menulis:


Aku mengenalmu...

Lewat jiwa...
Bukan lewat mata...
Aku menjadikanmu.. 
Kekasih lewat hati...

Aku menulis namamu.. 
Dihatiku...
Sejak awal kita dipertemukan..
Dan tak akan pernah terganti...
Apalagi terhapus......

I Love You Full sayang.....
Ridho Allah untukmu...
Dan kebersamaan kita beserta anak2 titipanNya
Selamanya...

*catatan tahun ke 12 — with Intan Nurlaili.


Dan aku pun menulisnya:

Hari ini, 12 tahun yang lalu...

Dalam ikhtiar (kerja) kita membangun bahtera dengan cinta
Dalam setiap detik upaya untuk memperkokohnya
Dalam rangka menciptakan harmoni indah
Bersama, berdua plus tiga malaikat kecil di sekitar kita
Sekarang dan selamanya...

Luv u more and more in baity firdausi...with Budhi Hartanto


##Semoga Alloh SWT senantiasa menjaganya hingga waktu yang tak terbilang 

Kamis, 13 Juni 2013

Dari dialog santai pagi hari: Memaki itu tanda kekecewaan pada diri sendiri

Bismillah...

Pagi tadi terjadi dialog dan diskusi yang lumayan menyenangkan antara saya (sambil memasak) dan suami (yang sedang membantu mencuci piring). Meski sibuk dengan aktivitas masing-masing, perbincangan terkait dengan berbagai hal yang sedang berkembang tentang kondisi kekinian berlangsung cukup seru. Banyak hal yang kami "perdebatkan" dan diselingi candaan, hingga sampailah pada satu tema tentang MEMAKI.

Berawal dari keprihatinan pada begitu banyaknya orang yang mudah sekali mengeluarkan cacian dan makian di sosial media. Mennjadikan akun sosmed-nya sebagai tong sampah untuk mengeluarkan segala sumpah serapahnya. Miris saja, lagian kasihan juga khan akun sosmednya hanya dijadikan sebagai tong sampah. hehe... (pembelaan terhadap akun sosmed).

Ada hikmah yang saya ambil dengan dialog saya dengan suami pagi itu (ah..suamiku selalu saja menjadi sumber hikmah bagiku*pesan sponsor :D). Di antaranya adalah bahwa orang yang memaki adalah bentuk ekspresi diri yang menjadi personifikasi dari orang tersebut. Jika dia suka memaki, maka itulah gambaran dari dirinya, persis seperti caci maki yang dia keluarkan dan yang lebih "dalam" lagi bahwa orang yang memaki merupakan bentuk kekecewaannya pada diri sendiri.

"WHOT? yang bener saja, masak bisa begitu, hubungannya dimana?" tanya saya penasaran.

"Lha iyalah, ketika seseorang itu memaki maka itu merupakan penyesalan pada dirinya sendiri bahwa tidak ada tindakan positif lain yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki keadaan yang menurutnya salah kecuali hanya dengan memaki. Artinya dia kecewa pada dirinya karena tidak bisa melakukan apapun untuk membuat perbaikan sehingga dia memuaskan dirinya dengan mengeluarkan caci maki dan sumpah serapah. Hanya dengan memaki itulah dia akan terpuaskan," jelas suami panjang lebar.

Sambil membolak-balik tahu yang sedang digoreng, saya menjadi berpikir, benar juga ya. Bisa jadi memang orang yang suka memaki tersebut memang tidak melakukan tindakan apapun untuk mengubah suatu kondisi menjadi lebih baik atau memang tidak mempu melakukan upaya tersebut sehingga merasa galau lalu keluarlah kata-kata makian.

Paling tidak, memaki, menurut saya adalah pilihan tindakan atau ekspresi yang tidak tepat. Jika kita gemas terhadap suatu kondisi mengapa energi itu tidak disalurkan saja dengan tindakan nyata, berbuat sesuatu yang positif dan meninggalkan memaki.

Menurut Anda benar nggak sih? Kalau pendapat Anda sama dengan saya, yuk kita hilangkan kata-kata kasar, caci maki di media apapun dan di dunia manapun kita berpijak. Ubah cacian itu menjadi tindakan nyata yang bernilai positif . Mari belajar menjadi orang bijak, yang dapat mengubah setiap gangguan menjadi peluang kebaikan. Dunia akan menjadi lebih baik tanpa caci maki, pasti.

Dan kalau menurut Anda hikmah yang saya tangkap dari diskusi dengan suami ini salah, ya maaf. Yang pasti ada satu hal yang bisa saya tawarkan kepada Anda bahwa menciptakan dialog mengasyikkan dengan suami (atau istri) bisa terjadi dimana saja, tak terkecuali di dapur and it's fun. Menyenangkan dan penuh hikmah. Tidak percaya? Silakan coba dan buktikan sendiri.

Wallahu'alam


ketika fajar di karangasem,

14 Juli 2013

Minggu, 10 Maret 2013

Adalah dia...

Bismillah...

Menjadi aktivis sosial adalah satu satu misi dalam hidup ini. Bukan untuk tujuan yang muluk-muluk. Hanya keinginan simple saja, yaitu memberikan manfaat untuk sesama. Untuk mewujudkan hal inilah maka kurelakan sekian waktuku untuk mengabdi pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Rapat RT bulanan wajib, posyandu lansia adalah wajihah amal yang kupilih untuk membaur dengan masyarakat di kampung dan satu lagi wadah yang kubentuk bersama teman-teman yang satu visi untuk menyelamatkan generasi muda, yaitu Klub Kreativitas Remaja Muslim Jawara.

Nah, ada kisah menarik dari satu edisi aktivitasku di Jawara. Paling tidak kisah yang membuatku merasa masih banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan, jika kita punya kemauan. Masih ada orang yang luar biasa berkiprah tanpa pamrih meski dilingkupi keterbatasan. 

Adalah Pak Imam, beliau adalah ketua takmir mesjid Al Furqon Karangasem. Kondisi fisiknya tidak sempurna sebagaimana kebanyakan orang, namun semangatnya dalam berbuat kebaikan melebihi mereka yang memiliki tubuh sempurna.

Aktivitasnya dalam sosial dan dakwah sudah diakrabinya sejak remaja. Hanya saja, dari cerita-cerita yang disampaikannya, bedanya dengan sekarang adalah semangat orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika dulu teman-temannya rela mendorong kursi rodanya ke tempat acara yang relatif jauh dari rumahnya, kini dia kesulitan mencari orang yang mau melakukan hal serupa. Padahal kondisi tubuhnya kini lebih payah.

Karena itu, dia lebih memilih untuk tetap menyemangati dirinya dengan beraktivitas di sekitar rumahnya saja. Salah satunya dengan mengajari anak-anak les dan belajar mengaji di rumahnya serta mengadakan pengajian di mesjid kampungnya.

Subhanalloh, beliau adalah sedikit dari orang yang memiliki semangat luar biasa untuk terus memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitarnya dan paling utama adalah kepada agamanya. Barokallohufikum...

Karangasem, akhir februari 2013

Selasa, 08 Mei 2012

11th is not enough

Dedicated for My Honey :

Rasanya baru kemarin 
Saat kita diperkenalkan 
Dan kau duduk 
Tertunduk malu

Rasanya baru kemarin 
Semburat merah jambu
Membayang di pipimu 
Saat aku datang ke orang tuamu

Rasanya baru kemarin
Kau terisak haru 
Saat ibuku menggenggam erat jemarimu

Rasanya baru kemarin 
Kau tergugu di pelukan ibumu 
Saat tiba2 lamaranku berlanjut menjadi aqad nikah itu...

Hari ini tepat 11 tahun 
Kenangan indah itu telah berlalu
Saat aku tersendat haru
Ucapkan janji suci itu

Dan aku masih saja terharu biru...

Kau adalah bidadariku.....

Kau adalah ibu dari tiga malaikat kecilku....

dan Kau adalah pilihan terbaikku...:-)

(Peluk cium dari Abi, Agam. Khilya dan Caca)

*Pesan indah dari suami di ulang tahun pernikahan kami yang ke-11 pada 7 Mei 2012

Karena kita bukan siapa-siapa

Bismillahirrahmanirrahim


Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Hajj:5-6)

Melalui berbagai kejadian, Alloh berusaha mengingatkan kita. Setidaknya itulah yang bisa saya serap dari bertubi-tubi peristiwa yang terjadi di sekitar saya dan menimpa orang-orang yang berada tak jauh dari zona saya saat ini. Peristiwa yang bisa membuat kita terhenyak, kaget, mengelus dada, menghela nafas dan akhirnya tersadar bahwa sesungguhnya kita bukan siapa-siapa.

Ya, kita bukan siapa-siapa dan kita bukan penentu segalanya. Mungkin kita punya segudang mimpi, itu sah-sah saja. Mungkin kita punya sederet rencana, itu hal yang sudah semestinya dan mungkin kita punya segudang strategi, itu sudah sepantasnya. Namun di antara mimpi, rencana dan strategi yang kita bangun, satu hal yang akhir-akhir ini saya terus "dipaksa" untuk mengingatnya adalah kita bukan penentu segalanya.

Rencana yang sudah mulus kita jalankan dan strategi jitu yang berhasil kita lancarkan bisa jadi sempat membuat kita merasa jumowo bahwa kita telah berhasil atas usaha dan kerja keras yang kita lakukan. Lalu kita berasyik masyuk berada di zona nyaman "yang telah berhasil kita ciptakan." Keasyikan itu acap kali membuat kita terlena dan terus terhanyut dalam iramanya yang menyenangkan tanpa sadar bahwa ada kekuatan lain yang berhak mengambilnya kembali dari kita kapanpun Dia mau.

Yap, Dialah Alloh, Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Dialah yang berkuasa menentukan semua yang tak pernah kita duga, sangka bahkan di luar keinginan kita. 

Ada sebuah hikmah dari kejadian yang menimpa teman anak saya ketika sedang mengikuti kegiatan renang di sekolah. Kita pasti membayangkan, alangkah senangnya mereka mengikuti kegiatan outing yang diharapkan bisa membuat para siswa menjadi segar dan ceria. 

Ya, kesenangan itu berlangsung hingga pada suatu saat terjadi peristiwa yang sama sekali tidak pernah terlintas dalam benak semua orang. Ada seorang anak bermain kayu dan mengenai mata temannya, dan tragisnya lagi, di kayu yang terkena mata anak tersebut terdapat paku yang menancap. Alhasil, dikabarkan kelopak mata si anak sobek hingga bola matanya hingga harus menjalani operasi yang biayanya mencapai puluhan juta. Astaghfirullohaladzim...semoga Alloh memberikan kekuatan dan kesabaran pada si anak dan ayah ibunya dalam menghadapi cobaan ini.

Satu kejadian nyata yang membuat miris bukan? Hanya dalam beberapa detik saja, suasana yang menggembirakan berubah menjadi nestapa.

Peristiwa lain yang membuat saya merasa "kerdil" di hadapan Alloh adalah kejadian baru-baru ini yang menimpa seorang teman 'senior' di kampus. Sebelumnya keadaan berlangsung begitu indah. Beliau adalah seorang yang tergolong sukses, pinter menjadi dosen dan sedang menyelesaikan studi masternya di universitas terkemuka di negeri ini. Hebat bukan? Tidak hanya sebagai pribadi, dalam berkeluargapun kondisinya tidak jauh beda. Beliau memiliki istri yang cantik, setia dan sudah dikaruniai 3 anak yang cantik-cantik pula. Sang istri saat ini pun tengah hamil 8 bulan anak keempatnya yang menurut hasil USG berjenis kelamin laki-laki. Seorang anak yang sungguh sangat dinantikan kehadirannya. Bahkan seorang teman bercerita beliau pernah mengatakan,"Saya tidak akan berhenti sebelum memiliki anak laki-laki." Dan keinginan itu (memiliki anak laki-laki) dikabulkan oleh Alloh (meski masih sebatas prediksi hasil USG), tapi paling tidak jika kita berada pada kondisi tersebut pasti bahagia tak terkira.

Sungguh sebuah kehidupan yang sempurna. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Suatu kejadian yang luar biasa. Pada suatu waktu, dalam perjalanan menuju kampus, beliau ditabrak oleh pengendara sepeda motor yang melaju kencang dari sisi kanan jalan. Kecelakaan itu mengakibatkan benturan keras di kepala dan berdampak pada kerusakan otak yang menjadikan beliau langsung koma. Diaknosa dokter menyatakan bahwa beliau mengalami kematian batang otak dan hidupnya ditopang dengan bantuan selang inkubator. Dan setelah empat hari berjuang, akhirnya kehendak Alloh tergariskan. Alloh memanggilnya untuk menghadap, Alloh lebih mencintainya. Semoga beliau diberikan tempat istimewa di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan serta keteguhan hati untuk menghadapinya.

Sedih pasti, apalagi melihat kondisi keluarga yang ditinggalkan harus menghadapi realita kehidupan yang berbalik 100% hanya dalam hitungan singkat. Sudah menduga sebelumnya, yakin, tidak pernah. Tapi ketika takdir Alloh sudah terjadi, siapa yang bisa menolaknya. Kecuali berusaha sekuat tenaga menerima.

Kisah kehidupan ini yang kembali mampu mengingatkan saya, bahwa saya (dan kita) bukan siapa-siapa. Membuat kita mencoba untuk senantiasa terjaga berada di garis kebaikan. Membuat kita selalu melakukan instrospeksi, ada Dzat lain yang memegang kendali atas hidup kita. Sehingga ketika kita sudah berjuang semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita, pada ending perjuangan tersebut (sukses ataupun gagal) adalah hak penuh Alloh untuk menentukan. Berusaha, berjuang, berazam lalu tawakal, kembalikan semuanya kepada Alloh sehingga ketika berhasil kita tidak menjadi sombong dan ketika gagal kita tidak menjadi tumbang.

"faidza azzamta fatawakkal 'alalloh"
Tak ada yang lain kecuali doa terlantun untuk-Mu di penghujung note ini: "Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah, waqina azabannar." Amminnn.

=penghujung september 2011=

"Ummi, mati itu apa sih?"

Bismillah...

Malam itu...tradisi sebelum tidur bersama Caca (3 th) semua sudah terlampaui. Cerita, baca buku dan main bersama di tempat tidur. Tibalah saatnya mengajaknya untuk persiapan bermimpi di pulau kapuk  (baca:kasur). Maka ummi ajak dia untuk berdoa sebelum tidur, dan doapun terlantunkan bersama-sama plus artinya ,"Dengan namamu ya Alloh aku hidup dan dengan namamu ya Alloh aku mati," ucap Caca dengan mimik culunnya.

Setelah selesai membaca doa, biasanya dia langsung mengambil posisi nyamannya dan memejamkan mata. Namun tidak untuk kali ini. Tiba-tiba dia melontarkan pertanyaan yang tidak pernah ummi duga terlontar dari seorang anak berusia 3 tahun sekaligus membuat mati kata beberapa saat. Tanyanya, "Ummi, mati itu apa sih?"

Beberapa saat ummi hanya bisa terdiam dan berpikir, kata-kata apa yang tepat untuk menjawab pertanyaannya. Dengan hati-hati ummi berkata," Adik, mati itu berarti kita tidak di sini lagi, tidak hidup di dunia." Meski jujur, ragu 100% apakah dia faham dengan jawaban itu.

Belum lagi selesai memilikirkan penjelasan lain yang bisa diberikan, dia kembali melontarkan pertanyaan sekaligus pernyataan yang mengejutkan. "Bertemu sama Alloh? Nggak mau, adik nggak mau bertemu Alloh, adik nggak mau mati, adik takut," ujarnya sedikit bernada tinggi meski tidak sampai histeria.

Tak ingin berujung pada ketakutan yang berlebih, langsung ummi rengkuh dia dalam pelukan. Apa yang terpikir waktu itu adalah tidak mungkin memberikan penjelasan tentang makna kematian dan bertemu Alloh kepada anak sekecil dia, maka ummi mencoba sedikit menggeser tema. "Adik... yang penting sekarang dik Caca menjadi anak yang sholih, rajin sholat, rajin ngaji, sayang kakak, abi, ummi dan semua teman. Nanti kalau sholih, kita semua ketemu Alloh di syurga. Khan enak kita masuk syurga."

Ikhtiar jawaban ummi yang mencoba menggiringnya pada sesuatu yang indah yaitu syurga. Paling tidak sudah ada gambaran dan (semoga) pemahaman padanya bahwa syurga itu indah.
Dalam memberikan penjelasan itu, Ummi memohon semoga Alloh memberikan kemudahan dalam mengisi benaknya dengan sesuatu yang indah. Alhamdulillah, pertolongan Alloh lebih dekat dari urat nadi kita. Tanpa banyak penolakan dan kata disertai senyum manisnya dia menjawab, "Iya."

"Udah yuk, sekarang kita bobok," ajak ummi seraya bersyukur luar biasa atas dialog indah yang tercipta dengannya di penghujung malamnya. Dan diapun terlelap dalam tidurnya. Semoga mimpi indah ya nak, dan seperti kakakmu nanti kau akan bercerita pada ummi tentang mimpi senangnya berenang di syurga.

bulak indah, 2011 

Indahnya sebuah nasihat


From: Yoyoh Yusroh
Date: 2011/5/18
Subject: Nasihat untuk sang putera
To: Aizza Jundana

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya
(Ukht/ Nayifah Uwaimir)

Wahai puteraku …
Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..
Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..
Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..
Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..
Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan, jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..
Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata: “engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,
· anjing yang mati tidak akan ditendang,
· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai puteraku ..
Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..
Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!
Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!
Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

Wahai puteraku ..
Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!
Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur
Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!
Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai puteraku …
Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!
Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..
Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..
Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!
Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.
Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!
Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai puteraku ..
Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!
Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..
Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!
Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!
Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!
Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?
Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..
“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!
Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!
Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!
Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..
Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!

Yoyoh Yusroh

sumber : Aizzajundana blog

Menunggu Anak Saat Penjemputan, Ini Hasilnya

     Bulan September kemarin bisa dikatakan masa jeda bagiku, karena sudah rehat dari kantor lama dan belum mulai menjalankan tugas di kanto...