Minggu, 24 Agustus 2014

late post 2: April Seru

Bismillah...

Maret terlewatkan begitu saja tanpa ada banyak moment yang spesial selain mengamati pertumbuhan adik aji dari hari ke hari yang semakin berisi.


So welcome April. Di bulan ini banyak peristiwa luar biasa terjadi, di antaranya:

* Pernikahan adik ragil tanggal 27 April 2014
Adikku yang nomer bontot akhirnya menggenapkan separuh dien dengan pujaan hatinya. Muhammad Dzulfahmi Yahya dan Venty Muliana S. Sebuah moment yang melegakan semua. Kedua pengantin yang berbahagia, ummi dan abi melepas putra ragilnya dengan bahagia dan kami kakak-kakaknya yang bahagia melihat semuanya bahagia. Ah...sungguh indah, tidak ada yang bisa melukiskan kejadian tersebut selain syukur dan bahagia. Barakallahu lakuma wa baraka alaikuma wa jama'a bainakuma fii khoiir....


* Prahara IUD
Selain peristiwa bahagia tersebut, di bulan ini juga terjadi peristiwa pilu yang tak akan pernah terlupakan seumur-umur deh. Yaitu prahara pemasangan IUD oleh dokter spesialis kandungan yang membantu proses persalinanku.

Setelah dd aji berumur lebih dari 1 bulan, atas saran dokter akhirnya kuputuskan untuk menggunakan IUD sebagai alat kontrasepsi. Selama ini, belum pernah sekalipun berpikir tentang alat ini. Keputusan ini juga kudasarkan pada saran dokter. "Sudah pasang IUD saja bu. Aman, jangka panjang dan gak harus mikir-mikir. Langsung 5 tahun," kata sang dokter mantap ketika aku mintai pertimbangan tentang kontrasepsi yang tepat dan aman digunakan bagi ibu menyusui.

Alhasil, kumantapkan hati memasang IUD dan ternyata inilah awal terjadi rentetan peristiwa yang memilukan, menguji kesabaran dan menguras air mata. Peristiwa ini akan kutuangkan dalam catatatan tersendiri nanti.

Dan kusadari, inilah cara Alloh untuk menunjukkan kebesaranNya dan mengingatkanku akan syukur yang tak boleh sirna.

'ala kulli hal...ALHAMDULILLAH....

Selasa, 19 Agustus 2014

Antara syurga dan mobil remote- late post

Bismillah...

Imajinasi anak kecil demikian luar biasa. Alloh memberikan karunia kepada mereka untuk melakukan imajinasi tak terbatas, bahkan menjadikan sesuatu yang di benak orang dewasa tidak ada hubungannya menjadi terkoneksi dan saling berkaitan.

Adalah Caca, Saliha Bening Salsabila, gadis kecil kami beberapa waktu lalu demikian mengidamkan mobil remot. Meski dia perempuan, mobil remote adalah mainan yang saat itu sangat diimpikannya. Beberapa waktu berjalan dan keinginan itu masih bertahan dan kami belum bisa merealisasikannya.

Di sisi lain, salah satu pendidikan yang kami tanamkan sejak dini kepada anak-anak adalah tentang balasan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa, yaitu surga. Surga adalah tempat yang tiada duanya di belahan bumi dan langit manapun. Puncak segala kenikmatan ada di sana. Apapun yang kita inginkan semua tersedia seperti sulap dan semudah membalik telapak tangan. Bak sim salabim.... taraaaa... semuanya muncul sebagaimana yang kita inginkan.

Rupanya tanpa kami sadari, bagi Caca dua hal di atas bisa saling terkait. Dia mulai menyadari bahwa keinginan apapun di dunia ini tidak kemudian serta merta akan terwujud detik itu juga. Dia harus dengan sabar menunggu dalam jangka wakyu yang dia sendiri tidak bisa menentukan. Dalam benaknya juga, surga itu lebih menyenangkan karena apapun yang diinginkan akan langsung tersedia. Nah, di sinilah kemudian dua konsep yang dia pahami itu dia ramu. Antara keinginan yang menggebu terhadap mobil remote dan bayangan enaknya hidup di surga. Maka serta merta dia kemudian bertanya, "Ummi...di surga ada mobil remote?"

Sempat tercengang dengan pertanyaan tersebut maka segera aku tanggapi dengan memberikan kepastian. "Iya, tentu di surga ada mobil remote. Khan semua yang kita inginkan ada di surga. Makanya kita harus menjadi anak yang sholih supaya nanti masuk surga," jawabku sambil menyantolkan pesan rukhi-nya.

Di luar dugaan Caca langsung berseru. "Ummi...aku mau sekarang masuk surganya karena aku mau mobil remote. Khan kalau masuk surga bisa langsung dapat mobil remote," derunya.

Oalah nduk....nduk. Saat aku sejenak mati kata, si kakak yang ada di dekatnya berkata, "Ya ndak bisa....masak kamu mau masuk surga sekarang. Kalau kamu mau masuk surga, harus mati dulu caca..."

Tinggallah si adik kebingungan. Ingin masuk surga karena ada mobil remote tapi nggak ingin mati.

Baiklah, setidaknya sepenggal kisah ini sempat mengisi hari kita dan setidaknya menjadi memori tersendiri. Semoga setiap kisah yang pernah terjadi akan terus memberikan pembelajaran dan membuatmu dewasa.

luv u girl, as always...

Selasa, 01 Juli 2014

Diary February

Februari....

Satu-satunya hal besar yang saya tunggu di bulan ini adalah lahirnya dd di perut. HPL jatuh pada tanggal 20 Februari 2014. Sambil menunggu kelahiran dan mengisi waktu cuti, banyak agenda yang saya susun. Mulai dari all out membantu lomba posyandu lansia di RW saya. Banyak persiapan dilakukan untuk menghadapi lomba tersebut. Maklum ini kali kedua posyandu lansia di RW saya mewakili desa dalam lomba di tingkat kota. Rapat demi rapat saya ikuti bahkan kadang sampai malam.

Saya pikir gak masalah lah, daripada nggak ada aktivitas di rumah, lebih baik menyibukkan diri sehingga waktu tidak terasa lama ketika menunggu kelahiran. Bahkan ketika pas hari H perkiraan lahir si dd belum lahi, aktivitas semakin saya kencengin. "Biar cepet turun dan lahir," pikir saya. Maka rapat persiapan lomba dengan bapak-bapak pada tanggal 21 Februari hingga jam 10 malam pun saya lakukan.

Namun kadang tubuh kita perlu dipahami juga. Aktivitas yang terlalu padat memberikan dampak tidak baik bagi kandungan. Pada Sabtu, 22 Februari dini hari saya merasakan ada air yang lumayan banyak tiba-tiba keluar dari jalan lahir dan diikuti dengan kontraksi yang semakin rutin. Saya pikir waktunya telah tiba. Namun belajar dari persalinan sebelumnya, jika kontraksi masih 10 menit sekali kemungkinan masih lama, maka saya tunda untuk menyampaikan ke suami. Pagi itu, setelah sholat subuh saya melakukan aktivitas pekerjaan rumah yang lain. Masak, mencuci dan bersih-bersih rumah tertangani sambil menahan kontraksi yang datang dan pergi. Ada keanehan yang saya rasakah yaitu air yang keluar terus menerus dari jalan lahir. Saya pikir ini tanda-tanda dari persalinan biasa.

Setelah semua pekerjaan rumah selesai, baru sekitar pukul 10.00 WIB saya sampaikan ke suami. Kami kemudian berangkat ke klinik abu salman untuk memeriksa kondisi kandungan. Benar saja, ketika di cek, bukaan sudah 1. Namun ketika melakukan pemeriksaan, perawat itu menanyakan, "Ibu merasakan ada air yang keluar dari jalan lahir, seperti bak?" tanya perawat.
Saya iyakan dan ternyata itu adalah air ketuban. Perawat yang memeriksa saya menyampaikan bahwa ketuban sudah pecah dan lapisan sudah tidak ada karena tangan perawat yang meraba sudah langsung merasakan rambut bayi, bukan lapisan ketuban. Ketidaksabaran ummi menanti kelahiranmu dengan banyak beraktivitas ternyata membuat terforsir dan kecapekan sehingga menjadikan ketuban pecah mendahului kontraksi yang datang kemudian.

Mengetahui hal itu, saya langsung disarankan rawat inap untuk memantau perkembangan bukaan. Karena air ketuban terus keluar ketika saya bergerak, maka saya disarankan untuk tidak banyak aktivitas. Otomatis saya hanya banyak tidur dan menunggu penambahan pembukaan. Tidak seperti yang diharapkan, kontraksi yang saya rasakan tidak semakin kenceng malah justru melemah dan tidak sesakit sebelumnya. Pada waktu itu diputuskan untuk ditunggu hingga jam 14.00 dan jika tidak ada perubahan kondisi maka saya harus menempuh jalan SC. Ternyata apa yang saya takutkan terjadi dan si dd harus dikeluarkan dengan jalan SC.

Dan inilah kau nak, yang harus diperjuangkan lewat SC. Ala kulli hal, alhamdulillah...Ummi bersyukur kau lahir selamat nak, tanpa kurang suatu apa. Welcome to the world son...Muhammad Sangaji Yakhsyalloh.

Senin, 23 Juni 2014

New January

Memasuki tahun 2014 sudah tergambar hal-hal besar yang akan terjadi di tahun ini. Lahirnya dd yang masih di perut, Mas Agam lulus SD dan masuk SMP, Kak Caca lulus TK dan masuk SD. Benar-benar kejadian luar biasa yang terjadi di tahun yang sama.

Di tengah persiapan menghadapi kejadian tersebut, perencanaan mulai kususun dan target mulai dicanangkan, baik aktivitas di kantor yang sebentar lagi aku tinggalkan untuk cuti melahirkan, maupun persiapan menyambut kedatangan amanah baru yang terschedule di bulan februari.

Sebelum cuti datang, aku usahakan untuk meninggalkan kantor dengan perencanaan yang matang. Program-program sudah kusiapkan sebagai panduan teman-teman selama aku cuti dan time schedule selama 1 tahun ke depan dah siap.

Demikian pula dengan persiapan menyambut kehadiran dd baru. Semuanya diupayakan rapi dan kakak-kakak sudah tidak sabar menanti kedatangan si dd bayi.

Januari, 20 adalah cuti hari pertama. Waktu masih 1 bulan dari HPL kuisi dengan lebih banyak kegiatan bersama masyarakat baik pengajian maupun posyandu lansia. Rasanya sangat senang punya waktu luang untuk kegiatan sosial.

Jumat, 23 Agustus 2013

The Amazing 4

Bismillah...

Setelah lebih dari 5 tahun berlalu kembali Alloh memberikan amanah kepada keluarga kami, untuk keempat kalinya. Mengetahuinya ketika usianya sudah memasuki 7 pekan dalam kandungan. Dan kini sudah jalan 13 pekan. Banyak hal amazing yang saya alami ketika menjalani kehamilan keempat ini, lebih memberikan sensasi dibandingkan kehamilan 1-3.. Meski sudah keempat kalinya, tetap saja takjub ketika melihat pertumbuhannya dari waktu ke waktu.

Inilah wujudnya di usianya pekan ke-13. Sama seperti yang terlihat ketika di USG beberapa hari lalu.

"Sudah sempurna bu, tinggal nunggu gedhenya," ujar dr Anik ketika menjelaskan hasil USG baby kami. Terdengar pula detak jantungmu yang terdengar begitu "riang".
Tumbuh sehat ya nak hingga lahir dan besar nanti. Kakak-kakak sudah menunggu kehadiranmu. 

Mas Agam yang kalem tersenyum simpul ketika mengetahui ummi mengandungmu. Tapi kini dia lebih care dan perhatian pada ummi. Mau mijitin, suka menyisihkan apa yang dia punya untuk ummi. Bukan, bukan untuk ummi saja pastinya karena ummi mengandungmu.
Mb Khilya yang ekspresif lebih lihai menunjukkan what she feels. Kalau ummi datang selalu semangat memeluk dan kali ini tidak lupa mengelus perut ummi dan menyapamu,"Dedek...," ujarnya ceria.

Kak caca, sekarang sedang berbangga, karena dengan kehadiranmu dia akan mendapatkan status baru sebagai seorang kakak. "Asyiiik aku mau jadi kakak," celotehnya.
Baiklah...bagaimana hebohnya mereka menyambutmu dan juga abi tentunya akan hadir di catatan yang lain.

Catatan kecil, 24 Agustus 2013 

Senin, 19 Agustus 2013

"Nostalgia Cinta Ramadhan"

Bismillah...

Menjelang Ramadhan 1434 H, seorang teman Pak Nassirun Purwokartun meminta kami menjadi model untuk Majalah Embun Lazis Jateng edisi khusus Ramadhan. Maka jadilah majalah apik ini dengan berbagai cerita seru. Semoga membawa manfaat untuk semua...







* kenangan kecil di Ramadhan 1434 H / Juli-Agustus 2013

Catatan yang Tertunda

7 Mei 2013, suami menulis:


Aku mengenalmu...

Lewat jiwa...
Bukan lewat mata...
Aku menjadikanmu.. 
Kekasih lewat hati...

Aku menulis namamu.. 
Dihatiku...
Sejak awal kita dipertemukan..
Dan tak akan pernah terganti...
Apalagi terhapus......

I Love You Full sayang.....
Ridho Allah untukmu...
Dan kebersamaan kita beserta anak2 titipanNya
Selamanya...

*catatan tahun ke 12 — with Intan Nurlaili.


Dan aku pun menulisnya:

Hari ini, 12 tahun yang lalu...

Dalam ikhtiar (kerja) kita membangun bahtera dengan cinta
Dalam setiap detik upaya untuk memperkokohnya
Dalam rangka menciptakan harmoni indah
Bersama, berdua plus tiga malaikat kecil di sekitar kita
Sekarang dan selamanya...

Luv u more and more in baity firdausi...with Budhi Hartanto


##Semoga Alloh SWT senantiasa menjaganya hingga waktu yang tak terbilang 

Kamis, 13 Juni 2013

Dari dialog santai pagi hari: Memaki itu tanda kekecewaan pada diri sendiri

Bismillah...

Pagi tadi terjadi dialog dan diskusi yang lumayan menyenangkan antara saya (sambil memasak) dan suami (yang sedang membantu mencuci piring). Meski sibuk dengan aktivitas masing-masing, perbincangan terkait dengan berbagai hal yang sedang berkembang tentang kondisi kekinian berlangsung cukup seru. Banyak hal yang kami "perdebatkan" dan diselingi candaan, hingga sampailah pada satu tema tentang MEMAKI.

Berawal dari keprihatinan pada begitu banyaknya orang yang mudah sekali mengeluarkan cacian dan makian di sosial media. Mennjadikan akun sosmed-nya sebagai tong sampah untuk mengeluarkan segala sumpah serapahnya. Miris saja, lagian kasihan juga khan akun sosmednya hanya dijadikan sebagai tong sampah. hehe... (pembelaan terhadap akun sosmed).

Ada hikmah yang saya ambil dengan dialog saya dengan suami pagi itu (ah..suamiku selalu saja menjadi sumber hikmah bagiku*pesan sponsor :D). Di antaranya adalah bahwa orang yang memaki adalah bentuk ekspresi diri yang menjadi personifikasi dari orang tersebut. Jika dia suka memaki, maka itulah gambaran dari dirinya, persis seperti caci maki yang dia keluarkan dan yang lebih "dalam" lagi bahwa orang yang memaki merupakan bentuk kekecewaannya pada diri sendiri.

"WHOT? yang bener saja, masak bisa begitu, hubungannya dimana?" tanya saya penasaran.

"Lha iyalah, ketika seseorang itu memaki maka itu merupakan penyesalan pada dirinya sendiri bahwa tidak ada tindakan positif lain yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki keadaan yang menurutnya salah kecuali hanya dengan memaki. Artinya dia kecewa pada dirinya karena tidak bisa melakukan apapun untuk membuat perbaikan sehingga dia memuaskan dirinya dengan mengeluarkan caci maki dan sumpah serapah. Hanya dengan memaki itulah dia akan terpuaskan," jelas suami panjang lebar.

Sambil membolak-balik tahu yang sedang digoreng, saya menjadi berpikir, benar juga ya. Bisa jadi memang orang yang suka memaki tersebut memang tidak melakukan tindakan apapun untuk mengubah suatu kondisi menjadi lebih baik atau memang tidak mempu melakukan upaya tersebut sehingga merasa galau lalu keluarlah kata-kata makian.

Paling tidak, memaki, menurut saya adalah pilihan tindakan atau ekspresi yang tidak tepat. Jika kita gemas terhadap suatu kondisi mengapa energi itu tidak disalurkan saja dengan tindakan nyata, berbuat sesuatu yang positif dan meninggalkan memaki.

Menurut Anda benar nggak sih? Kalau pendapat Anda sama dengan saya, yuk kita hilangkan kata-kata kasar, caci maki di media apapun dan di dunia manapun kita berpijak. Ubah cacian itu menjadi tindakan nyata yang bernilai positif . Mari belajar menjadi orang bijak, yang dapat mengubah setiap gangguan menjadi peluang kebaikan. Dunia akan menjadi lebih baik tanpa caci maki, pasti.

Dan kalau menurut Anda hikmah yang saya tangkap dari diskusi dengan suami ini salah, ya maaf. Yang pasti ada satu hal yang bisa saya tawarkan kepada Anda bahwa menciptakan dialog mengasyikkan dengan suami (atau istri) bisa terjadi dimana saja, tak terkecuali di dapur and it's fun. Menyenangkan dan penuh hikmah. Tidak percaya? Silakan coba dan buktikan sendiri.

Wallahu'alam


ketika fajar di karangasem,

14 Juli 2013

Minggu, 10 Maret 2013

Adalah dia...

Bismillah...

Menjadi aktivis sosial adalah satu satu misi dalam hidup ini. Bukan untuk tujuan yang muluk-muluk. Hanya keinginan simple saja, yaitu memberikan manfaat untuk sesama. Untuk mewujudkan hal inilah maka kurelakan sekian waktuku untuk mengabdi pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Rapat RT bulanan wajib, posyandu lansia adalah wajihah amal yang kupilih untuk membaur dengan masyarakat di kampung dan satu lagi wadah yang kubentuk bersama teman-teman yang satu visi untuk menyelamatkan generasi muda, yaitu Klub Kreativitas Remaja Muslim Jawara.

Nah, ada kisah menarik dari satu edisi aktivitasku di Jawara. Paling tidak kisah yang membuatku merasa masih banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan, jika kita punya kemauan. Masih ada orang yang luar biasa berkiprah tanpa pamrih meski dilingkupi keterbatasan. 

Adalah Pak Imam, beliau adalah ketua takmir mesjid Al Furqon Karangasem. Kondisi fisiknya tidak sempurna sebagaimana kebanyakan orang, namun semangatnya dalam berbuat kebaikan melebihi mereka yang memiliki tubuh sempurna.

Aktivitasnya dalam sosial dan dakwah sudah diakrabinya sejak remaja. Hanya saja, dari cerita-cerita yang disampaikannya, bedanya dengan sekarang adalah semangat orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika dulu teman-temannya rela mendorong kursi rodanya ke tempat acara yang relatif jauh dari rumahnya, kini dia kesulitan mencari orang yang mau melakukan hal serupa. Padahal kondisi tubuhnya kini lebih payah.

Karena itu, dia lebih memilih untuk tetap menyemangati dirinya dengan beraktivitas di sekitar rumahnya saja. Salah satunya dengan mengajari anak-anak les dan belajar mengaji di rumahnya serta mengadakan pengajian di mesjid kampungnya.

Subhanalloh, beliau adalah sedikit dari orang yang memiliki semangat luar biasa untuk terus memberikan manfaat kepada orang-orang di sekitarnya dan paling utama adalah kepada agamanya. Barokallohufikum...

Karangasem, akhir februari 2013

Selasa, 08 Mei 2012

11th is not enough

Dedicated for My Honey :

Rasanya baru kemarin 
Saat kita diperkenalkan 
Dan kau duduk 
Tertunduk malu

Rasanya baru kemarin 
Semburat merah jambu
Membayang di pipimu 
Saat aku datang ke orang tuamu

Rasanya baru kemarin
Kau terisak haru 
Saat ibuku menggenggam erat jemarimu

Rasanya baru kemarin 
Kau tergugu di pelukan ibumu 
Saat tiba2 lamaranku berlanjut menjadi aqad nikah itu...

Hari ini tepat 11 tahun 
Kenangan indah itu telah berlalu
Saat aku tersendat haru
Ucapkan janji suci itu

Dan aku masih saja terharu biru...

Kau adalah bidadariku.....

Kau adalah ibu dari tiga malaikat kecilku....

dan Kau adalah pilihan terbaikku...:-)

(Peluk cium dari Abi, Agam. Khilya dan Caca)

*Pesan indah dari suami di ulang tahun pernikahan kami yang ke-11 pada 7 Mei 2012

Karena kita bukan siapa-siapa

Bismillahirrahmanirrahim


Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Hajj:5-6)

Melalui berbagai kejadian, Alloh berusaha mengingatkan kita. Setidaknya itulah yang bisa saya serap dari bertubi-tubi peristiwa yang terjadi di sekitar saya dan menimpa orang-orang yang berada tak jauh dari zona saya saat ini. Peristiwa yang bisa membuat kita terhenyak, kaget, mengelus dada, menghela nafas dan akhirnya tersadar bahwa sesungguhnya kita bukan siapa-siapa.

Ya, kita bukan siapa-siapa dan kita bukan penentu segalanya. Mungkin kita punya segudang mimpi, itu sah-sah saja. Mungkin kita punya sederet rencana, itu hal yang sudah semestinya dan mungkin kita punya segudang strategi, itu sudah sepantasnya. Namun di antara mimpi, rencana dan strategi yang kita bangun, satu hal yang akhir-akhir ini saya terus "dipaksa" untuk mengingatnya adalah kita bukan penentu segalanya.

Rencana yang sudah mulus kita jalankan dan strategi jitu yang berhasil kita lancarkan bisa jadi sempat membuat kita merasa jumowo bahwa kita telah berhasil atas usaha dan kerja keras yang kita lakukan. Lalu kita berasyik masyuk berada di zona nyaman "yang telah berhasil kita ciptakan." Keasyikan itu acap kali membuat kita terlena dan terus terhanyut dalam iramanya yang menyenangkan tanpa sadar bahwa ada kekuatan lain yang berhak mengambilnya kembali dari kita kapanpun Dia mau.

Yap, Dialah Alloh, Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu. Dialah yang berkuasa menentukan semua yang tak pernah kita duga, sangka bahkan di luar keinginan kita. 

Ada sebuah hikmah dari kejadian yang menimpa teman anak saya ketika sedang mengikuti kegiatan renang di sekolah. Kita pasti membayangkan, alangkah senangnya mereka mengikuti kegiatan outing yang diharapkan bisa membuat para siswa menjadi segar dan ceria. 

Ya, kesenangan itu berlangsung hingga pada suatu saat terjadi peristiwa yang sama sekali tidak pernah terlintas dalam benak semua orang. Ada seorang anak bermain kayu dan mengenai mata temannya, dan tragisnya lagi, di kayu yang terkena mata anak tersebut terdapat paku yang menancap. Alhasil, dikabarkan kelopak mata si anak sobek hingga bola matanya hingga harus menjalani operasi yang biayanya mencapai puluhan juta. Astaghfirullohaladzim...semoga Alloh memberikan kekuatan dan kesabaran pada si anak dan ayah ibunya dalam menghadapi cobaan ini.

Satu kejadian nyata yang membuat miris bukan? Hanya dalam beberapa detik saja, suasana yang menggembirakan berubah menjadi nestapa.

Peristiwa lain yang membuat saya merasa "kerdil" di hadapan Alloh adalah kejadian baru-baru ini yang menimpa seorang teman 'senior' di kampus. Sebelumnya keadaan berlangsung begitu indah. Beliau adalah seorang yang tergolong sukses, pinter menjadi dosen dan sedang menyelesaikan studi masternya di universitas terkemuka di negeri ini. Hebat bukan? Tidak hanya sebagai pribadi, dalam berkeluargapun kondisinya tidak jauh beda. Beliau memiliki istri yang cantik, setia dan sudah dikaruniai 3 anak yang cantik-cantik pula. Sang istri saat ini pun tengah hamil 8 bulan anak keempatnya yang menurut hasil USG berjenis kelamin laki-laki. Seorang anak yang sungguh sangat dinantikan kehadirannya. Bahkan seorang teman bercerita beliau pernah mengatakan,"Saya tidak akan berhenti sebelum memiliki anak laki-laki." Dan keinginan itu (memiliki anak laki-laki) dikabulkan oleh Alloh (meski masih sebatas prediksi hasil USG), tapi paling tidak jika kita berada pada kondisi tersebut pasti bahagia tak terkira.

Sungguh sebuah kehidupan yang sempurna. Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Suatu kejadian yang luar biasa. Pada suatu waktu, dalam perjalanan menuju kampus, beliau ditabrak oleh pengendara sepeda motor yang melaju kencang dari sisi kanan jalan. Kecelakaan itu mengakibatkan benturan keras di kepala dan berdampak pada kerusakan otak yang menjadikan beliau langsung koma. Diaknosa dokter menyatakan bahwa beliau mengalami kematian batang otak dan hidupnya ditopang dengan bantuan selang inkubator. Dan setelah empat hari berjuang, akhirnya kehendak Alloh tergariskan. Alloh memanggilnya untuk menghadap, Alloh lebih mencintainya. Semoga beliau diberikan tempat istimewa di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan serta keteguhan hati untuk menghadapinya.

Sedih pasti, apalagi melihat kondisi keluarga yang ditinggalkan harus menghadapi realita kehidupan yang berbalik 100% hanya dalam hitungan singkat. Sudah menduga sebelumnya, yakin, tidak pernah. Tapi ketika takdir Alloh sudah terjadi, siapa yang bisa menolaknya. Kecuali berusaha sekuat tenaga menerima.

Kisah kehidupan ini yang kembali mampu mengingatkan saya, bahwa saya (dan kita) bukan siapa-siapa. Membuat kita mencoba untuk senantiasa terjaga berada di garis kebaikan. Membuat kita selalu melakukan instrospeksi, ada Dzat lain yang memegang kendali atas hidup kita. Sehingga ketika kita sudah berjuang semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita, pada ending perjuangan tersebut (sukses ataupun gagal) adalah hak penuh Alloh untuk menentukan. Berusaha, berjuang, berazam lalu tawakal, kembalikan semuanya kepada Alloh sehingga ketika berhasil kita tidak menjadi sombong dan ketika gagal kita tidak menjadi tumbang.

"faidza azzamta fatawakkal 'alalloh"
Tak ada yang lain kecuali doa terlantun untuk-Mu di penghujung note ini: "Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah, waqina azabannar." Amminnn.

=penghujung september 2011=

Menunggu Anak Saat Penjemputan, Ini Hasilnya

     Bulan September kemarin bisa dikatakan masa jeda bagiku, karena sudah rehat dari kantor lama dan belum mulai menjalankan tugas di kanto...