alhamdulillah, setiap waktu yang kita lewatkan dengan anak-anak selalu saja menorehkan makna, jika kita cermat sedikit saja...
usia 2 tahun adalah usia ketika di anak mulai memiliki konsep punyaku dan punyamu
pun dengan si cantik caca...
setiap kali dia melihat orang lain memakai barang yang bukan miliknya, dia selalu protes
bukan hanya barang miliknya saja, tapi juga milik sang kakak, milik abi dan umminya
misal saja ketika saya memakai sandal abi, maka spontan dia mengatakan,"itu kan sandal abi," protesnya. (kenapa ummi pakai sandal abi?--mungkin begitu pula yang ada di benaknya)
saya lalu katakan," iya abi baik hati kok dek, abi boleh kok sandalnya dipinjam ummi."
hal serupa juga kukatakan ketika dia memprotes mbaknya memakai pencil masnya. "gapapa kok dek, mas agam boleh kok pensilnya dipakai mbak iya. mas agam kan baik hati."
dan saya baru mengetahui ternyata pesan yang saya sampaikan tersebut benar-benar dia rekam. Hal ini tampak dari perkataannya kemarin sore ketika dia melihat bros yang kupakai. Ketika dia menginginkan bros yang saya kenakan, dia melontarkan rayuan yang membuat saya takjub. "Ummi...adik mau pake ini (sambil memegang bros saya). Ummi kan baik hati," katanya dengan wajah culun.
serta merta aku lepas bros yang kukenakan dan kusematkan di bajunya. "iya adik...cantik ya dipakai dek caca. de caca juga cantik dan baik hati, pujiku yang disambutnya dengan senyum manis.
makasih ya nak sudah memberi ummi sebuah hikmah hari ini
ummi luv u...
bulak indah, 30 juli 2010
Perjalanan setiap moment, menandakan jejak untuk menjadi muhasabah. Tiada yang patut dikenang kecuali moment yang bisa mendewasakan menuju sumber cahaya abadi.
Selasa, 08 Mei 2012
Amnesia..oh amnesia...
Bismillah...
Sebagai insan yang bekerja di media, di satu sisi bersyukur karena setiap pagi bisa
langsung menyantap berita-berita up to date. Di sisi yang lain ternyata hal ini secara
tidak disadari menghadirkan kegundahan luar biasa atas kondisi yang terjadi di sekitar
kita.
Fenomena-fenomena yang tergambar bahkan realita yang terjadi membuat hati ini miris.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ada apa dengan dunia ini?
Kemarin, baru saja menjadi perbincangan hangat seorang bapak yang terjun dari lantai 4
semua mal di Solo. Disinyalir, tindakan itu dilakukan karena sang pelaku merasa jengah
dengan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Sebelumnya, waktu tak lama
berselang, alasan serupa juga dijadikan latar belakang terjadinya aksi serupa oleh mereka
yang ngrumiyini kerso Alloh SWT atas amanah usia yang diberikan kepadanya.
Sehari kemudian, muncul berita seorang nenek terjun ke sumur dan ditemukan telah
tewas. Alasannya pun diprediksi tidak jauh beda dengan yang digunakan oleh bapak di
atas sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.
Pada hari yang sama, terungkap peristiwa sadis yang tak bakal bisa diterima oleh akal
sehat manusia manapun. Seorang ayah kandung tega mencabuli anak kandungnya
dalam kurun waktu yang tak terbilang sebentar, 3 tahun. Bayangkan, bagaimana gundah
perasaan sang anak yang mendapatkan perlakuan sedemikian biadab dari ayah
kandungnya sendiri, sosok yang semestinya dia hormati, dia kagumi dan dia patuhi.
Perasaan itu harus terus dipendamnya selama lebih dari 3 tahun. Tak bisa lagi diukur
betapa rasa terancam, tidak aman terus menghantuinya, bahkan di rumah sendiri.
Tempat yang semestinya bisa memberinya kehangatan, keyakinan akan kasih sayang
yang tulus dan pendampingan dari orang-orang yang dicintainya sebagai bekal mencapai
cerahnya masa depan. Tapi nyatanya apa yang dia dapat?
Pilunya lagi, setelah diinterogasi kepolisian, si bapak mengaku amnesia. Tidak bisa
membedakan mana anak dan mana isterinya. GRHHHHHH &*^%$#@!()*&^%$#
bercampur aduk rasanya hati ini ketika membaca pengakuan itu. Pengen marah, jengkel,
anyel, geli sampai nggak ngerti musti berekspresi apa. Bagaimana bisa seorang bapak
tidak bisa membedakan mana isteri dan anaknya yang saat itu sedang duduk di bangku
kelas IV SD. Itu si bapak pilon, bloon atau entah apa (ups...maaf).
Tapi coba kembali bayangkan, lagi-lagi bayangkan, mana mungkin ada orang amnesia
hingga lupa mana anak dan isteri. Alasan yang tidak masuk akal banget. Naif bener sih
tuh bapak. Hanya karena amnesia, hingga sampai tega menghancurkan masa depan
anaknya sendiri. Amnesia oh amnesia...
Astaghfirulloh... Tak banyak yang bisa diri ini perbuat kecuali menuangkannya dalam
tulisan ini, beristighfar dan mencoba mencari pelajaran yang bisa kita ambil dari
peristiwa ini. Sebagai orangtua tentunya kita wajib memberikan jaminan rasa aman
kepada anak, menghangatkan mereka senantiasa dengan cinta sebagai bekal mengiringi
jalan mereka menggapai cita dan masa depan gemilang.
Berikan hamba dan suami hamba kekuatan ya Alloh untuk mengemban amanah buah
hati yang Kau berikan kepada kami. Senantiasa lindungi kami dengan rahmad-Mu dan
jaga anak-anak kami dalam lindungan-Mu. Amiin.
Sebagai insan yang bekerja di media, di satu sisi bersyukur karena setiap pagi bisa
langsung menyantap berita-berita up to date. Di sisi yang lain ternyata hal ini secara
tidak disadari menghadirkan kegundahan luar biasa atas kondisi yang terjadi di sekitar
kita.
Fenomena-fenomena yang tergambar bahkan realita yang terjadi membuat hati ini miris.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Ada apa dengan dunia ini?
Kemarin, baru saja menjadi perbincangan hangat seorang bapak yang terjun dari lantai 4
semua mal di Solo. Disinyalir, tindakan itu dilakukan karena sang pelaku merasa jengah
dengan penyakit yang dideritanya tak kunjung sembuh. Sebelumnya, waktu tak lama
berselang, alasan serupa juga dijadikan latar belakang terjadinya aksi serupa oleh mereka
yang ngrumiyini kerso Alloh SWT atas amanah usia yang diberikan kepadanya.
Sehari kemudian, muncul berita seorang nenek terjun ke sumur dan ditemukan telah
tewas. Alasannya pun diprediksi tidak jauh beda dengan yang digunakan oleh bapak di
atas sebagai alat untuk mengakhiri hidupnya.
Pada hari yang sama, terungkap peristiwa sadis yang tak bakal bisa diterima oleh akal
sehat manusia manapun. Seorang ayah kandung tega mencabuli anak kandungnya
dalam kurun waktu yang tak terbilang sebentar, 3 tahun. Bayangkan, bagaimana gundah
perasaan sang anak yang mendapatkan perlakuan sedemikian biadab dari ayah
kandungnya sendiri, sosok yang semestinya dia hormati, dia kagumi dan dia patuhi.
Perasaan itu harus terus dipendamnya selama lebih dari 3 tahun. Tak bisa lagi diukur
betapa rasa terancam, tidak aman terus menghantuinya, bahkan di rumah sendiri.
Tempat yang semestinya bisa memberinya kehangatan, keyakinan akan kasih sayang
yang tulus dan pendampingan dari orang-orang yang dicintainya sebagai bekal mencapai
cerahnya masa depan. Tapi nyatanya apa yang dia dapat?
Pilunya lagi, setelah diinterogasi kepolisian, si bapak mengaku amnesia. Tidak bisa
membedakan mana anak dan mana isterinya. GRHHHHHH &*^%$#@!()*&^%$#
bercampur aduk rasanya hati ini ketika membaca pengakuan itu. Pengen marah, jengkel,
anyel, geli sampai nggak ngerti musti berekspresi apa. Bagaimana bisa seorang bapak
tidak bisa membedakan mana isteri dan anaknya yang saat itu sedang duduk di bangku
kelas IV SD. Itu si bapak pilon, bloon atau entah apa (ups...maaf).
Tapi coba kembali bayangkan, lagi-lagi bayangkan, mana mungkin ada orang amnesia
hingga lupa mana anak dan isteri. Alasan yang tidak masuk akal banget. Naif bener sih
tuh bapak. Hanya karena amnesia, hingga sampai tega menghancurkan masa depan
anaknya sendiri. Amnesia oh amnesia...
Astaghfirulloh... Tak banyak yang bisa diri ini perbuat kecuali menuangkannya dalam
tulisan ini, beristighfar dan mencoba mencari pelajaran yang bisa kita ambil dari
peristiwa ini. Sebagai orangtua tentunya kita wajib memberikan jaminan rasa aman
kepada anak, menghangatkan mereka senantiasa dengan cinta sebagai bekal mengiringi
jalan mereka menggapai cita dan masa depan gemilang.
Berikan hamba dan suami hamba kekuatan ya Alloh untuk mengemban amanah buah
hati yang Kau berikan kepada kami. Senantiasa lindungi kami dengan rahmad-Mu dan
jaga anak-anak kami dalam lindungan-Mu. Amiin.
rahasia Agam, sebuah catatan yang tertunda
Bismillah...
Memiliki waktu bersama anak, di tengah kesibukan kita, merupakan sebuah anugerah. Lebih menyenangkan lagi kalau waktu itu bisa kita manfaatkan untuk membangun komunikasi dengan mereka, bahkan sekadar bercerita tentang mimpi dan cita-cita mereka.
Menjelang ulang tahun abi bulan mei lalu, kebetulan ada satu hari full bersama anak-anak. Saat itu sang abi sedang pergi ke luar kota. Aku sibuk di dapur ketika agam dan khilya, sang ilmuwan dan puterinya ummi menyusul. Sementara si kecil Caca sedang terbuai dalam lelapnya. Kutinggalkan pekerjaanku dan menyapa mereka. Biarlah pekerjaan terbengkalai asal bisa memiliki waktu yang bermakna bersama mereka.
Perbincangan pun mengalir begitu saja dan mereka bercerita tentang banyak hal tentang keinginan, harapan dan cita-cita. Tiba-tiba Agam nyeletuk, "Mi, abi kan sebentar lagi ulang tahun. Kita mau kasih hadiah apa?" tanyanya.
"Kasih apa ya mas, Mas Agam punya usul?" tanyaku.
"Kita bikin kejutan rahasia buat abi yuk," ajaknya yang diiyakan oleh khilya.
"Iya mi, nanti pasti abi seneng," imbuh Khilya.
"Enaknya hadiahnya apa ya mi, abi baru pengen apa ya?" tanya Agam lagi.
Tiba-tiba khilya menyampaikan usulannya. Usulan yang membuat aku geli sekaligus membuat Agam menentangnya. "Gimana kalau abi dikasih hadiah rumah. Kan kita belum punya rumah," usulnya polos.
Masuk akal karena barang itu (rumah) memang belum kami miliki dan baru dalam tahap rencana. Tapi menjadi konyol ketika merekam dialog berikutnya, menyusul bantahan sang kakak. "Yee... rumah kan mahal, memangnya kamu punya uang," tanya Agam pada adiknya.
"Ya minta sama abi," jawab khilya tanpa beban. Gubraks. Itu mah namanya nggak kasih hadiah kalo uangnya tetap minta pada yang mo dikasih hadiah. 
Khilya mengusulnya hadiah yang lain dan realistis dari sisi kenyataan namun ngoyoworo dari sisi budget. "Gimana kalau hadiahnya mobil saja. Kan mobil kita sudah tua," ujarnya sambil nyengir kuda yang disambut manyun oleh kakaknya.
Berbagai idepun mengalir tentang alternatif hadiah yang akan diberikan untuk sang abi. Sampai akhirnya terjadi kesepakatan bahwa kita akan memberikan kejutan dan membelikan hadiah yang diinginkan abi. Dengan satu kondisi yang dilontarkan Agam, kami bertiga akan iuran dan menjaga rahasia ini hingga saatnya tiba. Bulat sudah, keputusan sudah diambil dan bertiga sepakat dan berjanji untuk menjaga rahasia itu.
Haripun berganti dan masing-masing kami tidak membicarakan dan menyinggung masalah itu di depan abinya. Masing-masing kami mencoba menahan diri untuk menjaga rahasia demi memberikan kejutan pada sang abi tercinta. Sampai pada suatu sore, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Ketika sang adik, khilya, melakukan dialog berdua dengan sang abi. Kira-kira begini dialognya. "Abi sebentar lagi mau ulang tahun ya. Abi pengin hadiah apa. Kita punya rahasia lho buat abi," ucapnya memancing keingintahuan abi.
"Oh ya, rahasia apa?" tanya abinya.
Dan khilya pun bercerita tentang rahasia yang sudah kita sepakati bersama. Saat itulah kekecewaan Agam bermula, ketika rahasia untuk memberikan kejutan kepada sang abi dibongkar oleh adiknya.
"Gimana sih dek, kan kamu sudah janji mau jaga rahasia, kok dikasih tahu abi sih," protes agam pada adiknya dan si adik hanya senyum-senyum saja. Tidak sadar betapa berharga rahasia itu bagi sang kakak.
Akhirnya sang kakak harus rela menerima terbongkarnya rahasia yang dia rancang untuk abinya dan datang kepadaku untuk merancang rahasia yang lain. "KIta bikin rahasia sendiri yuk mi, tapi jangan dikasih tahu dik khilya. Habis dik khilya nggak bisa menjaga rahasia sih," pintanya.
Hingga pada masanya tiba, Agam bisa tersenyum manis dengan membawa sebuah kue tart kecil bertahtakan lilin usia di atasnya untuk sang abi. 
Selamat ulang tahun ya bi, We luv u....
Yang berbahaya di lingkungan kita
Yang berbahaya dilingkungan Kita.
1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari mata hari . Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol Plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang se hari -Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.
B.Styrofoam
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
JADILAH SAHABAT BAGI ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAK MUNGKIN KEPADA SAHABAT ANDA
(dari millis tetangga) Oleh Elvi Zuhailina
1. BEKAS BOTOL AQUA
Mungkin sebagian dari Kita mempunyai kebiasaan memakai Dan memakai ulang Botol plastik (Aqua, VIT, etc) Dan menaruhnya di Mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai Polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung Zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, Jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, Dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari mata hari . Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak Dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang Kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol Plastik.
2. PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang Dapat menyebabkan kanker. Untuk itu Kita punya obatnya yaitu timun yang Disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.
3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan Keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang Dan Vitamin C di dalam tubuh Dan berakibat keracunan yang fatal dalam Hitungan jam.
4. MI INSTAN
Untuk para penggemar MI instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) Hari setelah Anda mengkonsumsi MI instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi MI instan. Itu sebabnya mengapa MI instan tidak lengket satu Sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap Hari. Akhirnya Dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena Adanya lilin dalam MI instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa Tubuh Kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) Hari untuk membersihkan lilin Tersebut.
5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang se hari -Hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan Dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak Tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan.Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi Kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, Dan informasi. Ada Begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, aitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan.Tetapi tidak semua Bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan Kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.
A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan Dan non-kemasan (kertas Koran Dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) Melebihi Batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui Saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah Dan Kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak, Saraf Dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis Dan akut. Untuk terhindar dari makanan Yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang. Banyak Makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng Dan Tempe goreng yang Dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari is penjual, Padahal bahan yang panas Dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale keMakanan tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di Atas piring.
B.Styrofoam
Bahan pengemas Styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan Yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan Bahwa Styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer Styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran Dan Tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut Juga mampu mempertahankan panas Dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, Mempertahankan kesegaran Dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih Aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang Mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu Itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang Terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi Dan reproduksi Manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
JADILAH SAHABAT BAGI ORANG LAIN DAN KIRIMKAN TULISAN INI SEBANYAK MUNGKIN KEPADA SAHABAT ANDA
(dari millis tetangga) Oleh Elvi Zuhailina
urat nadi KKN
Bismillah...
Syukur terlantun tanpa batas atas demikian banyak kenikmatan yang tercurah tanpa jeda sebagai bukti kecintaan Sang Rabb pada hamba-Nya. Atas begitu banyak kebahagiaan yang terlimpah tanpa pagar penghalang. Atas beraneka ragam cobaan yang menguji dari waktu ke waktu sebagai tanda telah lulus dari cobaan sebelumnya dan naik satu tingkat lagi derajat kita di sisi-Nya.
Satu tema yang biasanya menjadi favorit dijual pada masa kampanye legislatif maupun kepala daerah adalah KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Para Caleg, Capres, Cagub atau Cabup selalu mengumandangkan komitmennya, Anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Jangankah mereka, jika Anda semua ditanya pendapatnya tentang KKN, dijamin semua akan menjawab, "Say NO to KKN." Betul? (KH Zainudin MZ mode on*)
Namun ketika semua orang berkata sepakat anti KKN, namun fenomena yang terjadi di lingkungan kita berkata lain. Justru bisa dikatakan realita yang ada, entah tanpa kita sadari atau tidak bisa dihindari, kita menjadi pelaku yang nguri-uri KKN langgeng di bumi ini. Bahkan lebih parah lagi kita adalah urat nadi KKN itu sendiri.
Betapa tidak, ketika kita berada di suatu instansi yang menangani sebuah pelayanan produk, jasa atau kerjasama dengan pihak lain, nafas KKN demikian terasa hembusannya. Beberapa instansi yang mengajukan pembelian produk, ada saja permintaan (bagian) untuk pihak yang melakukan pembelian atau lebih akrab disebut komisi. Komisi ini biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan dua pihak yang terbatas dan bukan untuk konsumsi umum. Ada yang berujar, "Lha wong komisi kok diomongke di depan umum, yo piye no." Aroma apakah yang tercium dari hidangan bernama komisi ini. Tidakkah itu istilah lain dari korupsi.
Ada juga yang permintaan menuliskan jumlah uang yang telah di mark up di kuitansi atas pembelian barang atau jasa. Dan praktik ini masih sangat banyak ditemui di sekitar kita. Mengapa kuitansi harus di mark up nilainya dan kemana uang selisih nilai itu lari? Baru saja fenomena ini saya temui ketika menjadi panitia seminar beberapa waktu lalu. Ada seorang dari instansi pendidikan minta kuitansi yang berbeda dengan nilai tiket yang dia beli. Memang ada selisih harga antara harga tiket umum senilai Rp 150.000 dan akademisi yang hanya Rp 60.000. Karena dari akademisi dia membeli tiket seharga Rp 60.000 dan ketika seminar usai, dia menemui panitia kembali dan minta dibuatkan kuitansi tiket seharga Rp 150.000 untuk 4 orang. Mengapa kuitansi harus di mark up jika dia tidak ingin melarikan selisih uang yang dia dapat dari instansi pendidikan tempatnya bekerja karena dia adalah sifatnya utusan dari instansi tersebut. Lalu nama apa lagi yang tepat untuk tindakan semacam ini jika tidak KORUPSI. Bahkan yang lebih memrihatinkan tindakan itu dilakukan oleh pendidik, pencetak generasi bangsa. Dan sekali lagi, fenomena seperti itu sangat mudah ditemui di sekitar kita bukan?
Mengapa permintaan itu dikabulkan? "Lha gimana lagi, dia relasi kita. Nanti kalau nggak dikasih dia bisa lari dari kita, padahal nilai ordernya kan lumayan." Haiyah... ternyata kem
bali berujung pada uang.
Fenomena yang lain juga terasa dalam menangani perjanjian kerjasama. Ada saja proposal masuk yang diembel-embeli dengan nama orang yang memiliki kedudukan di instansi tersebut. Ada temannya bos itulah, saudaranya bos inilah, sohibnya bos sanalah sampai anaknya bos situ. Dan pada pihak penerima proposal pun tidak dapat berbuat apa-apa kecuali meluluskan proposal yang sarat dengan nilai KOLUSI itu. "O iya, sudah dari pak fulan ya." "O.. sudah dapat acc dari mister fulan ya." "O.. yang anaknya bu fulanah ya."
Tidak ada cara lain kecuali mengabulkan proposal itu. Sebab jika tidak, nasib dia di kantor itulah yang dipertaruhkan. "Masak nolak proposal yang sudah di ACC pak bos, bisa bahaya."
Tidak sedikit pula fenomena itu dijumpai di sekitar kita. Bahkan ada dari anak muda yang mengajukan proposal kegiatan dengan membawa nama besar ayahnya. "Pak, saya puteranya Pak Fulan diminta menemui Bapak terkait dengan proposal ini," kata dia.
Mengapa untuk kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan sang ayah, dia harus membawa-bawa nama besar ayahnya. Jika dari mudanya saja dia sudah menggantungkan diri pada cara NEPOTISME dan berlindung pada nama besar ayahnya atau ibunya, lalu bagaimana di ketika dewasa kelak. Rupanya semakin sedikit pemuda yang bisa mewakili ciri pemuda sesungguhnya seperti dalam ungkapan sebuah hadits atau syair (maaf agak lupa) yang berbunyi :"Laisal fata man qola hadza abi, walakinnal fata man qola ha ana dza". Kurang lebih artinya: Bukanlah orang muda kalau bisanya cuman bilang "inilah bapakku, keturunanku", dst, tapi orang muda adalah mereka yang selalu bilang "inilah aku".
Lalu teman, apakah artinya jika dengan lantang kita berkata ANTI KKN, namun dalam keseharian kita menjadi urat nadi hidupnya KKN? Astaghfirulloh...Berat nafas terhembus untuk menjawabnya.
Solo, 24 Maret 2009
Langganan:
Postingan (Atom)
Menunggu Anak Saat Penjemputan, Ini Hasilnya
Bulan September kemarin bisa dikatakan masa jeda bagiku, karena sudah rehat dari kantor lama dan belum mulai menjalankan tugas di kanto...

-
Suatu pagi tiba-tiba seorang kakek-kakek yang berjalan melintas di depan rumah membelokkan langkahnya memasuki halaman rumah. Kami, aku da...
-
Bismillah... Masih di Bulan Mei, di mana banyak cerita berawal di bulan ini, rasa-rasanya ingin sekali menulis kisah tentang kita...
-
Bismillah... Ini sebuah kisah yang baru saja saya alami dan semoga saja tidak terjadi pada yang lainnya. Tapi sebelum kisah ini terjadi...